Kisah Penuh Inspirasi! Perjuangan Pasien Cuci Darah Demi Si Buah Hati

Kisah Penuh Inspirasi! Perjuangan Pasien Cuci Darah Demi Si Buah Hati

Kisah Penuh Inspirasi! Perjuangan Pasien Cuci Darah Demi Si Buah Hati--SUMBER FOTO : INSTAGRAM@posterfilm

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- "Demi Si Buah Hati" adalah sebuah kisah yang mengharukan dan menginspirasi yang mengambil inspirasi dari perjalanan nyata seorang wanita yang berjuang melawan penyakit gagal ginjal sambil mempertahankan kehidupan yang baru saja mulai tumbuh di dalam dirinya. 

Film ini, yang diadaptasi dari buku "Jiwa-jiwa Bermesin Memoar Para Pasien Cuci Darah", menghadirkan cerita yang tidak hanya membangkitkan emosi, tetapi juga menyentuh hati dengan keberanian dan tekad karakter utamanya, Dona.

Kisah dimulai dengan Dona dan suaminya, Yuda, yang hidup bahagia bersama dengan ibu Yuda, Ibu Haryati.

Namun, kebahagiaan mereka terguncang ketika Dona tiba-tiba pingsan dan kemudian didiagnosis mengalami gagal ginjal. Di usianya yang masih muda, Dona diharuskan untuk menjalani cuci darah sebagai satu-satunya cara untuk tetap bertahan hidup.

BACA JUGA:Oknum ASN Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Bahan Baju Batik di Dinas PMD Sumsel Tahun 2021

Namun, Dona menolak untuk terus bergantung pada prosedur cuci darah. Dia mencari pengobatan alternatif dengan tekad kuat untuk sembuh tanpa harus menjalani prosedur tersebut selamanya. 

Namun, di tengah perjuangannya, sebuah kabar yang seharusnya membawa kebahagiaan, yaitu kehamilan Dona, justru membawa dampak yang serius pada kondisi ginjalnya.

Dokter memberikan dua pilihan sulit bagi Dona dan Yuda: menggugurkan kandungan untuk menyelamatkan nyawa Dona atau mempertahankan kehamilan dengan risiko kehilangan nyawa salah satu dari mereka.

Dona bersikeras untuk mempertahankan kandungannya, meskipun itu berarti menempatkan hidupnya dan hidup bayinya dalam bahaya.


Kisah Penuh Inspirasi! Perjuangan Pasien Cuci Darah Demi Si Buah Hati--Sumber foto: Instagram@yukikt Ig dionwiyoko

Konflik timbul antara Dona dan Yuda, yang merasa bahwa keputusan Dona adalah egois dan tidak mempertimbangkan kepentingan keluarga secara keseluruhan.

Namun, Dona tetap teguh pada keputusannya, didorong oleh kasih sayangnya pada bayi yang belum lahir dan tekadnya untuk memberikan kesempatan hidup bagi anak itu.

Film ini bukan hanya tentang perjuangan fisik Dona melawan penyakitnya, tetapi juga tentang perjuangan moral dan emosional yang dihadapinya.

Pertarungan Dona melampaui batas fisiknya, mencakup keteguhan hati, keberanian, dan cinta yang mendalam terhadap kehidupan yang baru saja dimulai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber