Mengintip Warisan Sejarah Melayu Jambi di Museum Siginjai

Mengintip Warisan Sejarah Melayu Jambi di Museum Siginjai

Mengintip Warisan Sejarah Melayu Jambi di Museum Siginjai --free pik.com

BACA JUGA:Talkshow di Radio Sonora FM, Kemenkumham Sumsel Bahas Merek Kolektif

Sabuk Emas dan Kalung Emas menjadi saksi bisu dari kemewahan dan keanggunan perhiasan pada masa lampau. Sabuk Emas, terbuat dari emas 18-20 karat, terdiri dari ribuan cincin kecil yang diikat bersama.

Meskipun asal-usulnya belum diketahui dengan pasti, keindahan dan kemegahannya tetap memukau pengunjung.

Begitu pula dengan Kalung Emas, sebuah peninggalan berharga yang pertama kali ditemukan pada tahun 1994 di Desa Lambur I.

Kisah di balik penemuan kalung ini menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang tertarik dengan kisah-kisah masa lampau.

BACA JUGA:Kamu Harus Tahu! Ini Cara Beli E-Materai Pada Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN)

 Lokasi Museum Siginjai yang strategis di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sungai Putri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi memudahkan akses bagi para pengunjung.

Fasilitas yang disediakan, seperti Ruang Pameran Tetap, Ruang Pameran Temporer, Laboratorium, dan Auditorium, menjadikan pengalaman berkunjung semakin berkesan.

Harga tiket masuk yang terjangkau, hanya Rp 1.000 untuk anak-anak dan Rp 3.000 untuk orang dewasa, membuat museum ini menjadi destinasi yang ramah di kantong.

Dengan jadwal kunjungan yang fleksibel, Museum Siginjai membuka pintunya setiap Senin hingga Kamis dari pukul 07.15 hingga 16.00 WIB, Jumat dari pukul 07.00 hingga 11.00 WIB, serta Sabtu dan Minggu dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam Sidak ke Sejumlah Instansi Pasca Libur dan Cuti Bersama Lebaran

Waktu yang cukup luas ini memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mengeksplorasi kekayaan sejarah dan budaya Melayu Jambi.

Jadi, jika Anda berada di Jambi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Museum Siginjai. Nikmati keindahan dan kekayaan budaya Melayu Jambi yang tersaji dalam setiap koleksinya.

Sambil menikmati pesona masa lampau, kita juga dapat menghargai warisan nenek moyang yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kita.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber