Revolusi Tesla, Dari Mimpi Mobil Murah ke Era Robotaxi

Revolusi Tesla, Dari Mimpi Mobil Murah ke Era Robotaxi

Revolusi Tesla, Dari Mimpi Mobil Murah ke Era Robotaxi--Istimewa

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Tesla Inc, perusahaan otomotif yang di bawah kendali Elon Musk, telah mengambil keputusan mengejutkan yang membalikkan harapan akan mobil listrik murah bagi masyarakat luas.

Rencana lama Tesla untuk menghasilkan mobil listrik terjangkau, yang telah menjadi pilar dari misi utama perusahaan, kini terkatup rapat.

Tesla batal memproduksi mobil listrik murah, Model 2, dan memilih untuk menekankan pengembangan taksi otonom tanpa pengemudi, atau yang sering disebut sebagai robotaxi.

Keputusan ini bukanlah keputusan sepele. Sejak awal, Elon Musk telah menempatkan visi mobil listrik yang terjangkau sebagai fondasi perusahaan.

BACA JUGA: Sejumlah Masjid di Kota Palembang Lakukan Persiapan Sholat Ied

Namun, dengan berkembangnya persaingan dan tantangan teknis, fokus perusahaan telah beralih ke arah yang baru.

Tesla sebelumnya berencana untuk memproduksi model terjangkau di pabriknya di Texas, AS, pada paruh kedua tahun 2025.

Namun, dengan keputusan ini, visi tersebut berubah. Model termurah Tesla saat ini, Model 3, dengan harga sekitar USD 39.000, tetap menjadi pilihan yang lebih mahal bagi konsumen.

Sementara itu, di pasar global, produsen mobil listrik China telah memberikan tekanan besar dengan menawarkan mobil listrik dengan harga yang jauh lebih rendah.

BACA JUGA:6 Unit Rumah di Palembang Terbakar, Satu Korban Tewas Terjebak Dalam WC

Hal ini membuat perjuangan Tesla untuk menghasilkan mobil listrik murah semakin sulit.

Namun, tidak semuanya berakhir dengan keputusan ini. Tesla kini berpaling ke robotaxi sebagai fokus utama pengembangannya.

Ini merupakan langkah ambisius namun berisiko. Pengembangan teknologi taksi otonom memerlukan waktu yang lebih lama dan menantang, serta dipenuhi dengan risiko regulasi.

Keputusan ini menggarisbawahi pandangan Elon Musk terhadap masa depan mobilitas. Baginya, robotaxi adalah bagian dari revolusi mobilitas yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber