Jemaah Umrah Membludak, Pemerintah Saudi Minta Warga Makkah Mendahulukan Jemaah Luar Negeri
Jemaah Umrah Membludak, Pemerintah Saudi Minta Warga Makkah Mendahulukan Jemaah Luar Negeri--Foto : SS/Ig@JAMSITHVIEW
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Di penghujung bulan suci Ramadhan, gelombang jemaah umrah dari seluruh penjuru dunia membanjiri kota suci Makkah, Arab Saudi.
Masjidil Haram, pusat ibadah utama umat Islam, menjadi saksi dari kerumunan jutaan jemaah yang berbondong-bondong datang untuk melaksanakan ibadah umrah.
Namun, situasi ini memunculkan tantangan baru bagi pemerintah Saudi dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan para jemaah.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyoroti kepadatan yang terjadi di Masjidil Haram dan mengambil langkah tegas dengan meminta warga lokal Makkah untuk memberi prioritas kepada jemaah umrah dari luar negeri.
BACA JUGA:Masya Allah! Mushaf Al-Qur’an Kesultanan Palembang Darussalam Berusia 2,5 Abad
Keputusan ini diambil untuk mengatur aliran jemaah yang masuk ke dalam kompleks masjid, menghindari kerumunan yang berpotensi mengganggu kenyamanan dan keselamatan para peziarah.
Sejak dimulainya Ramadhan, jemaah umrah dari berbagai belahan dunia telah memadati Masjidil Haram, menciptakan pemandangan yang memukau tetapi juga menimbulkan tantangan logistik yang signifikan.
Kepadatan ini menjadi hal yang cukup berat bagi otoritas setempat.Dalam sebuah pernyataan resmi, Kementerian Haji dan Umrah meminta warga Makkah untuk menghindari Masjidil Haram sementara waktu dan memberikan kesempatan kepada jemaah dari luar negeri untuk menunaikan ibadah mereka dengan tenang.
Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan di area sekitar Masjidil Haram, sehingga memungkinkan para peziarah untuk menjalankan ibadah mereka dengan lancar dan aman.
Selain itu, pemerintah Saudi juga mengimbau warga lokal untuk melaksanakan salat di masjid-masjid lain di sekitar kota Makkah. Meskipun tidak sebesar Masjidil Haram, masjid-masjid lain di wilayah Haram juga memiliki keutamaan tersendiri, dan salat di tempat-tempat tersebut tetap dijamin pahalanya.
Keputusan pemerintah Saudi ini tentu saja tidak terlepas dari pertimbangan keselamatan dan kenyamanan para jemaah umrah, serta upaya untuk menjaga ketertiban dalam pelaksanaan ibadah di tempat suci tersebut.
Meskipun mungkin mengecewakan bagi sebagian warga Makkah yang berharap untuk beribadah di Masjidil Haram, langkah ini dianggap sebagai langkah yang bijak dan bertanggung jawab dalam menghadapi situasi yang tidak terduga seperti ini.
Dalam konteks yang lebih luas, gelombang jemaah umrah yang membludak di penghujung bulan suci Ramadhan merupakan refleksi dari keinginan umat Islam dari seluruh dunia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber