Optimalkan Keamanan Selama Ramadhan, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ajukan Peningkatan Pengawasan Lapas
Optimalkan Keamanan dan Ketaatan Selama Ramadhan, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ajukan Peningkatan Pengawasan di Lapas--foto/ dok. Kemenkumham Sumsel
PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Penjagaan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) di wilayah Sumatera Selatan mengalami pengetatan selama bulan Ramadhan 1445 Hijriyah guna mencegah kemungkinan Tahanan atau narapidana melarikan diri.
Dr. Ilham Djaya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Sumatera Selatan, menyampaikan bahwa tiga kegiatan dilaksanakan pada malam dan dini hari selama bulan puasa, menjadi momen rawan bagi kemungkinan pelarian narapidana dan tahanan karena kondisi masih gelap.
Kegiatan pada malam hari melibatkan buka puasa, shalat tarawih, dan makan sahur yang dilaksanakan dini hari selama bulan Ramadhan.
Untuk mengantisipasi potensi pelarian, Ilham Djaya menginstruksikan penambahan jumlah petugas jaga di beberapa lokasi serta pemasangan kamera CCTV di ruang tahanan untuk memantau aktivitas narapidana.
BACA JUGA: Mau Cari Mobil Yang Irit? Inilah 8 Pilihan Mobil Irit Konsumsi BBM 2024
"Saya berharap penjagaan ketat ini tidak mengganggu ibadah puasa dan ketenangan para penghuni LP," ungkapnya.
Ilham juga meminta agar Lapas, Rutan, dan LPKa melakukan optimalisasi kegiatan Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (Satops Patnal PAS) guna memastikan semua petugas mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) dan menghindari penyalahgunaan wewenang.
"Tetap lakukan deteksi dini terhadap potensi kerawanan keamanan dan ketertiban, terutama pencegahan masuknya barang terlarang seperti handphone dan narkoba," tambahnya.
Selain itu, Kakanwil Ilham Djaya mendorong koordinasi antara Lapas, Rutan, dan LPKA dengan Polri dan TNI untuk memastikan kelancaran kegiatan pengamanan selama Bulan Ramadan.
Optimalkan Keamanan dan Ketaatan Selama Ramadhan, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ajukan Peningkatan Pengawasan di Lapas--foto/ dok. Kemenkumham Sumsel
Ia juga mengimbau agar petugas melaporkan segera jika terjadi gangguan yang dapat mengancam keamanan, ketertiban, dan keselamatan para petugas, narapidana, tahanan, dan anak-anak.
Dalam upaya menciptakan suasana positif, Ilham Djaya juga mengajak pihak Lapas dan Rutan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan pondok pesantren bagi narapidana dan tahanan. Hal ini diharapkan dapat menjadi langkah preventif menghadapi potensi gangguan keamanan.
"Tindakan persuasif dan kekeluargaan dilakukan kepada narapidana dan tahanan, sementara kebutuhan mereka dipenuhi dengan baik tanpa tindakan diskriminasi," pungkasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber