Tiga Penulis Telah Menuduh Nvidia Menggunakan Buku-Buku Mereka Tanpa Izin Untuk Melatih Alat AI Nemo

Tiga Penulis Telah Menuduh Nvidia Menggunakan Buku-Buku Mereka Tanpa Izin Untuk Melatih Alat AI Nemo

Tiga Penulis Telah Menuduh Nvidia Menggunakan Buku-Buku Mereka Tanpa Izin Untuk Melatih Alat AI Nemo--free pik.com

BACA JUGA: Abadikan Ajaibnya Kata Membaca Tanpa Mengeja, Petunjuk Praktis untuk Keseruan Bahasa!

Para penulis mencari kerugian yang tidak ditentukan atas nama individu di Amerika Serikat yang karya hak ciptanya berkontribusi pada pelatihan model bahasa besar NeMo selama tiga tahun terakhir.

Karya-karya terkenal yang disebutkan dalam gugatan tersebut termasuk novel tahun 2008 milik Keene "Ghost Walk," novel tahun 2019 milik Nazemian "Like a Love Story," dan novella tahun 2007 milik O'Nan "Last Night at the Lobster."

 Ketika penulis-penulis menggugat OpenAI

 Seperti yang telah disebutkan, Nvidia bukanlah satu-satunya perusahaan yang menghadapi tindakan hukum karena melatih AI pada karya-karya penulis.

BACA JUGA:Film Exhuma Pecahkan Rekor Sebagai Film Korea Selatan Terlaris di Indonesia

Tahun lalu, pada bulan September, sekelompok penulis berbasis AS termasuk pemenang Penghargaan Pulitzer Michael Chabon, menggugat OpenAI di pengadilan federal di San Francisco.

 Para penulis menuduh OpenAI telah menggunakan tulisan mereka tanpa izin untuk melatih ChatGPT.

Gugatan tersebut mengatakan bahwa OpenAI menyalin karya-karya para penulis tanpa izin untuk mengajarkan ChatGPT untuk merespons teks manusia.

Gugatan tersebut menambahkan bahwa karya-karya para penulis seperti buku, drama, dan artikel memainkan peran kunci dalam pelatihan ChatGPT karena karya-karya tersebut adalah "contoh terbaik dari penulisan format panjang berkualitas tinggi."

BACA JUGA:Berbatasan 3 Wilayah Rawan Bencana, OKI Paling Dominan Potensi Karhutla

Sebelumnya, pada bulan Juli 2023, komedian dan penulis Sarah Silverman, dan dua penulis lainnya menjadi berita karena menggugat pencipta ChatGPT, OpenAI, atas pelanggaran hak cipta.

 Silverman, yang menulis buku The Bedwetter, berpendapat bahwa ChatGPT merangkum isi bukunya saat diminta dan bahwa ia tidak pernah memberikan izin kepada OpenAI untuk menggunakan konten bukunya untuk melatih chatbot.

Penulis Christopher Golden, yang menulis Ararat, dan penulis Richard Kadrey, yang menulis Sandman Slim, juga menggugat perusahaan tersebut atas penggunaan konten buku mereka tanpa izin mereka.

Trio tersebut meminta sidang juri bersama dengan kerugian materi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber