Ini Keutamaan Puasa Bulan Sya'ban: Persiapan Spiritual Menuju Ramadan

Ini Keutamaan Puasa Bulan Sya'ban: Persiapan Spiritual Menuju Ramadan

Puasa bulan syaban keutamaan dan ketentuan--Gambar : muhammadiyah.or.id/2021/03

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Bulan Sya'ban, dalam tradisi Islam, memiliki makna mendalam sebagai momen persiapan spiritual menuju bulan Ramadan yang suci.

Puasa di bulan ini dianggap sebagai amalan yang diberkahi, karena terdapat beragam keutamaan yang disebutkan oleh Rasulullah.

Puasa Sunnah di bulan Sya'ban merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan kualitas spiritualitas mereka.

Selain itu, keutamaan Nisfu Sya'ban, malam pertengahan bulan Sya'ban, di mana amal-amal manusia diangkat ke langit, memberikan tambahan motivasi bagi umat Islam untuk menjalankan puasa dan meningkatkan ibadah mereka dalam mengharap ridha Allah SWT.

BACA JUGA:Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Menikah: Persiapan Suci dalam Islam

Bulan Sya'ban telah tiba, memberi kita isyarat bahwa bulan Ramadan yang suci akan segera menghampiri dalam waktu kurang dari empat minggu lagi. Bulan Sya'ban bukanlah bulan yang harus dilewatkan begitu saja, sebab di dalamnya terkandung berbagai keutamaan yang patut disadari.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh 'Aisyah, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk meningkatkan puasa sunnah di bulan Sya'ban lebih dari bulan-bulan lainnya.

Bahkan, 'Aisyah menyebutkan bahwa Nabi Muhammad biasanya berpuasa sebulan penuh di bulan ini, yang kemudian dilanjutkan dengan puasa di bulan Ramadan. Hal ini diriwayatkan melalui beberapa jalur, antara lain jalur Abu Salamah dan jalur Abdullah bin Abi Qays.

Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah, Agus Tri Sundani, menjelaskan bahwa meningkatkan puasa sunnah di bulan Sya'ban merupakan persiapan yang sangat efektif untuk menyambut bulan Ramadan. Ada beberapa jenis puasa sunnah yang bisa dilakukan, seperti Puasa Daud atau Puasa Senin-Kamis.

BACA JUGA:Belajar dari Rasulullah saat Hadapi Kenaikan Harga

Lebih lanjut, anjuran untuk meningkatkan puasa sunnah ini diperkuat oleh kemuliaan bulan Sya'ban, di mana di dalamnya terdapat malam Nisfu Sya'ban, di mana amal ibadah manusia diangkat ke langit Allah SWT. Rasulullah menyampaikan hal ini melalui hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid RA.

Meski demikian, Agus Tri Sundani menegaskan bahwa meskipun Rasulullah menganjurkan umatnya untuk memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya'ban, hal tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.

Nabi juga memberi peringatan agar tidak berlebihan dalam melaksanakan puasa, dan memahami batas kemampuan diri sendiri.

Mengingat di bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa penuh selama 30 hari, maka perlu diingat agar tidak melakukan puasa penuh di bulan Sya'ban karena dapat menyebabkan kebosanan dan mengganggu konsistensi dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: muhammadiyah.or.id