Jay Z Mengecam Grammy Perspektif Kontroversial di Atas Panggung

Jay Z Mengecam Grammy Perspektif Kontroversial di Atas Panggung

Jay Z Mengecam Grammy Perspektif Kontroversial di Atas Panggung--Sumber foto: Instagram@ jayzz_official

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Jay Z, ikon rap berusia 54 tahun, menciptakan momen kontroversial di panggung Grammy 2024. Setelah menerima penghargaan dampak global dari Dr. Dre, Jay Z dengan tegas mengkritik Grammy karena merasa istrinya, Beyonce, dihina oleh kurangnya penghargaan Album Terbaik.

Meskipun didampingi oleh putri sulungnya dan Blue Ivy, putri sulung Beyonce, suasana panggung berubah drastis ketika Jay Z menggugat Grammy atas ketidakadilan yang dirasakannya terhadap Beyonce. Dalam serangkaian pernyataan, ia menyoroti bahwa meski Beyonce memiliki jumlah Grammy terbanyak, namun belum pernah memenangkan kategori paling prestisius.

“Dengan penuh kasih, kami ingin Anda semua melakukannya dengan benar. Beyonce memiliki lebih banyak Grammy daripada siapa pun, tetapi belum pernah memenangkan Album Terbaik. Ini tidak adil,” ujar Jay Z, yang saat ini telah meraih 24 Grammy.

Meski menyadari subjektivitas dalam penilaian musik, Jay Z menegaskan bahwa keputusan Grammy tidak mencerminkan prestasi sejati Beyonce. “Mungkin beberapa dari Anda akan pulang dan merasa dirampok. Beberapa mungkin benar-benar merasa dirampok. Beberapa bahkan tidak dihitung dalam kategori tersebut,” tambahnya.

BACA JUGA:Desa Binaan Imigrasi, Peran Aktif Masyarakat dalam Pengawasan Keimigrasian oleh Kemenkumham Sumsel

Reaksi dari penonton tidak bisa diabaikan, tetapi Jay Z dengan tegas menyampaikan pendapatnya. “Saat saya gugup, saya mengatakan yang sebenarnya!” ucapnya, memicu gelombang reaksi di ruangan.

Aksi kontroversial Jay Z tidak berhenti di sana. Setelah pidato provokatifnya, dia terlihat merayakan dengan meminum penghargaan Grammy-nya di atas panggung. Sebuah tindakan yang memberikan nuansa pemberontakan terhadap norma-norma yang ada.

Beyonce, dengan 32 penghargaan Grammy atas namanya, menjadi pusat perhatian dalam kontroversi ini. Pada tahun sebelumnya, ketidakpuasan muncul ketika Beyonce kalah dalam kategori Album Terbaik untuk “Renaissance,” yang kontroversialnya dikalahkan oleh “Harry’s House” milik Harry Styles.

Tahun ini, Taylor Swift kembali meraih kejayaan dengan memenangkan Album Terbaik untuk “Midnights,” menjadikannya artis pertama yang memenangkan kategori tersebut sebanyak empat kali. Pencapaian gemilang ini memicu pertanyaan lebih lanjut tentang keobjektifan dalam penilaian Grammy.

BACA JUGA:Pendapatan Turun, Perusahaan Induk Snapchat PHK 10 Persen Karyawan

Beyonce, tampil sebagai cowgirl era Renaisans dengan gaya uniknya, membuat penampilan kejutan di panggung Grammy. Dia mencium Jay Z sebelum menerima penghargaannya, menunjukkan dukungan dan solidaritas di tengah drama kontroversial yang sedang berlangsung.

Sementara itu, di balik panggung Grammy, drama berlanjut dengan rapper Killer Mike yang ditangkap setelah memenangkan tiga penghargaan dalam kategori rap. Kejadian ini menambah kompleksitas acara penghargaan prestisius ini, menciptakan dinamika yang memperdalam perbincangan tentang integritas Grammy Awards.

Dalam konteks ini, Jay Z mungkin telah membuka lembaran baru dalam perdebatan tentang keadilan dan obyektivitas dalam dunia musik. Pidatonya yang tajam dan tindakannya yang provokatif memberikan pemikiran mendalam tentang bagaimana industri musik menilai dan memberikan penghargaan kepada para seniman.

Meski kontroversial, tindakan Jay Z dapat menjadi dorongan untuk perubahan positif dalam sistem penghargaan musik. Pertanyaannya kini, apakah pidato dan aksi kontroversial ini akan menjadi pemicu perubahan dalam dinamika Grammy Awards atau hanya akan menjadi babak baru dalam narasi kontroversi dalam sejarah industri musik.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber