Jelang Tahun Baru, Harga Daging Ayam Melejit

Jelang Tahun Baru, Harga Daging Ayam Melejit

Penjual daging ayam ras di pasar tradisional kota Palembang-Sandy Pratama-PALTV.CO.ID

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Harga daging ayam ras di pasar tradisional kota Palembang pada senin 26 Desember 2022 mengalami lonjakan signifikan.

Akibatnya pedagang terpaksa menjual daging ayam ras dengan harga di bawah pasaran agar tidak merugi terlalu besar.

Salah satu pedagang daging ayam ras di pasar Sekip Palembang Sugeng mengatakan pada 26 Desember 2022 ini, harga daging ayam ras melonjak signifikan ketimbang harga normal yakni berada di angka 34 ribu rupiah per kilogram.

Akibat tingginya harga daging ayam ras ini, penjualan pun sepi hingga anjlok sekitar 30 persen atau dalam satu hari hanya dapat menjual 300 kilogram saja.

BACA JUGA:Libur Nataru, Maskapai Mulai Tambah Jadwal Penerbangan

Mengantisipasi kerugian lebih signifikan, Sugeng terpaksa menjual daging ayam ras lebih murah empat ribu rupiah dari harga semestinya, yakni di kisaran 30 ribu rupiah per kilogram. “Kami terpaksa menjual dengan harga lebih murah ketimbang penjualan merosot tajam dan stok rusak,” kata Sugeng.

Sementara itu, salah satu pembeli daging ayam ras, Ponira mengatakan dirinya seorang pedagang mie ayam. Dengan kenaikan harga daging ayam ini merasa kesulitan, lantaran harga mie ayam yang di kisaran 10 ribu rupiah per porsi tak sebanding dengan mahalnya harga daging ayam ras saat ini.

Tidak hanya daging ayam, harga telur ayam ras di Pasar Sekip kota Palembang terpantau kembali mengalami kenaikan. Setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan pada dua hari menjelang natal.

BACA JUGA:Harga Telur Ayam di Palembang Tembus Rp 28 Ribu per Kilogram

Diterangkan Syafruddin, salah satu pedagang telur, harga telur ayam ras yang pada dua hari jelang Natal turun ke angka 27 ribu rupiah per kilogram kembali mengalami kenaikan hingga berada di angka 28 ribu rupiah per kilogram. Kenaikan harga telur sendiri terjadi justru pada H min satu Natal.

Penyebab kenaikan harga telur ini sendiri membuat pedagang bingung lantaran pasokan telur di Palembang tidak dibatasi dan penjualan pun tidak terlalu ramai atau hanya di kisaran 5 hingga 6 peti saja dalam satu hari yang justru berbeda dengan penjualan pada hari biasa yang dapat mencapai 7 hingga 8 peti per hari.

Pedagang memperkirakan penurunan harga telur sendiri akan terjadi setelah melewati pergantian tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id