Dampak Perang Israel dan hamas menewaskan 41 anak Tepi Barat, Bom Mengancam Ribuan Nyawa.
Pembantaian Israel menewaskan 41 anak Tepi Barat --Gambar : Tangkaplayar@Youtube/Al Jazeera English
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terus mengejar militan Hamas di Jalur Gaza, anak-anak di Tepi Barat dan Yerusalem Timur menghadapi tantangan keamanan akibat kekerasan seputar perang tersebut.
Odeh Ahmad Jahalin anak berusia 10 tahun ini berusaha tampil tegar saat keluarga dan teman-temannya berduka atas meninggalnya adik laki-lakinya, Ruqaya.
Odeh mengaku dulu sering bermain dengannya dan kini sangat mengapresiasinya. Dia juga mengatakan bahwa dia telah kehilangan harapan.
Kakak perempuannya yang berusia empat tahun secara tidak sengaja ditembak oleh pasukan Israel pada tanggal 7 Januari ketika dia duduk di kursi belakang taksi bersama ibunya ketika mereka melewati pos pemeriksaan dekat desa Beit Iksa.
Polisi perbatasan Israel mengatakan mobil yang melaju di belakang taksi yang ditumpangi gadis itu dan ibunya tidak berhenti untuk diperiksa. Hal ini mendorong aparat keamanan Israel melepaskan tembakan ke arah mobil tersebut, yang secara tidak sengaja menabrak mobil yang ditumpangi gadis tersebut.
Ayah Ruqaya, Ahmad Jahalin mengatakan, pihak keluarga tidak mengetahui penyebab hal tersebut terjadi. Mereka terkejut dengan penembakan itu dan mengatakan putri mereka telah meninggal. Ahmad yang patah hati berbicara pelan tentang betapa ia merindukan putri kesayangannya.
“Kami tidak tahu mengapa ini terjadi. Kami kaget saat kedua kendaraan ini melepaskan tembakan dan Lucaya tewas. Saya rindu putri saya. Dia maknae-ku yang sebenarnya..." Keluhnya sedih.Para pejabat Israel mengatakan insiden itu masih diselidiki.
Dilansir dari laman voaindonesia.com. VOA berbicara dengan Jonathan Crickx, direktur komunikasi UNICEF Palestina tentang situasi yang terjadi dengan anak-anak di Tepi Barat Palestina.
BACA JUGA: Menyedihkan! Hari ke-99 Serangan Israel ke Gaza, Korban Tewas Hampir 24 Ribu Jiwa
Faktanya, dalam 13 minggu terakhir sejak 7 Oktober, 85 anak meninggal di Tepi Barat. “Jumlah ini dua kali lipat anak-anak yang tewas pada tahun 2022”.
Hidup dalam ketakutan telah menjadi kenyataan sehari-hari bagi anak-anak seperti Odeh, adik dari gadis yang dibunuh. Odeh terkadang terganggu oleh berita perang di Gaza dan apa yang terjadi di Tepi Barat.
“Jika kamu bermain di luar rumah, kamu akan mati.
“Karena Israel membom sekolah, universitas, dan rumah sakit,” kata Odeh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber