Menyusuri Keindahan Jembatan Siti Nurbaya di Malam Hari: Destinasi Wisata Kota Padang yang Memikat

Menyusuri Keindahan Jembatan Siti Nurbaya di Malam Hari: Destinasi Wisata Kota Padang yang Memikat

Menyusuri Keindahan Jembatan Siti Nurbaya di Malam Hari: Destinasi Wisata Kota Padang yang Memikat--instagram.com/@sumbarholiday

BACA JUGA:Dampak Gempa Besar di Jepang! 222 Orang Masih Hilang Setelah Lima Hari

Rute melalui Jalan By Pass yang kemudian berbelok ke kiri sering diambil oleh pengunjung karena kondisi jalannya yang halus dan situasi lalu lintas yang lebih lenggang.

Jika kamu memilih rute melalui Jalan Dr. Moh Hatta, pastikan untuk memutar sebelum melewati Tugu Padang Area dan masuk ke Jalan Singsingamangraja.

Dengan berbagai opsi rute, Jembatan Siti Nurbaya menjadi destinasi yang mudah dijangkau dari pusat Kota Padang.

Dibalik keindahan dan daya tariknya, Jembatan Siti Nurbaya menyimpan fakta sejarah yang menarik. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1995 saat masa kepresidenan Soeharto dan  ampung pada awal tahun 2002.

BACA JUGA:Cara Memperpanjang Masa Baterai Motor Listrik dan Perawatannya

Dana pembangunan berasal dari anggaran pemerintah daerah, negara, serta bantuan dari bank dan organisasi koperasi di Asia, mencapai total 19,8 miliar.

Nama 'Siti Nurbaya' dipilih sebagai penghormatan kepada tokoh legenda dalam novel karya Marah Rusli. Konon, Gunung Padang yang terlihat dari jembatan ini menjadi tempat peristirahatan terakhir Siti Nurbaya, tokoh dalam novel tersebut.

Kisah ini menjadikan Gunung Padang sebagai tempat ziarah yang populer, terutama setelah kisahnya diangkat sebagai serial drama televisi.

Nongkrong Asik di Jembatan Siti Nurbaya, Jembatan ini bukan hanya destinasi wisata siang hari, tetapi juga tempat populer untuk nongkrong malam hari. Pemuda-pemudi dari sekitar sering berkumpul di jembatan ini, menikmati suasana Kota Tua Padang hingga larut malam.

BACA JUGA:Ini Motor dan Mobil Listrik di Gaungi Aparat Kepolisian Belgia dan Polri

Candaan dan obrolan ringan mengisi udara, menciptakan atmosfer yang menyegarkan. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai kuliner khas Kota Padang yang dijual oleh pedagang di sekitar jembatan.

Pisang kepek, sate Padang, roti bakar, jagung bakar, dan berbagai hidangan lezat lainnya tersedia untuk memanjakan lidah kamu. Makanan-makanan ini tidak hanya menggoyang selera, tetapi juga mendukung penghasilan masyarakat sekitar.

Meskipun fasilitas di sekitar jembatan terbatas, namun tersedia lahan parkir dengan tarif yang terjangkau untuk kendaraan roda dua. Perahu wisata yang mengelilingi Sungai Batang Arau juga dapat dinikmati dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sekitar jembatan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber