Bahaya Narkotika Golongan II: Ancaman Bagi Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan
![Bahaya Narkotika Golongan II: Ancaman Bagi Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan](https://paltv.disway.id/upload/73b5bde7d05fec58db21b64ac840b00f.jpg)
Bahaya Narkotika Golongan II: Ancaman Bagi Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan--freepik
Metadon dikembangkan di Jerman pada tahun 1937, karena Jerman membutuhkan sumber opiat nasional.
Metadon adalah analog morfin asiklik yang bekerja pada reseptor opioid yang sama dan memiliki banyak efek yang sama.
Bahaya Narkotika Golongan II: Ancaman Bagi Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan--freepik
Metadon juga digunakan untuk manajemen nyeri karena mempunyai efek jangka panjang, sangat efektif, dan relatif murah. Metadon diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1947 oleh Eli Lilly and Company.
Metadon merupakan opiat sintetik (narkotika) yang kuat seperti heroin (fuck) dan morfin, namun tidak menghasilkan efek sedatif yang kuat.
Metadon biasanya diberikan melalui Program Perawatan Pemeliharaan Metadon (MTPR), sebuah program yang mengalihkan pengguna heroin ke obat lain yang lebih aman.
Kepercayaan dan penggunaan terus-menerus. Oleh karena itu, penggunaan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter. Metadon diberikan bila obat nyeri lain (analgesik) tidak efektif meredakan nyeri.
Obat ini mirip dengan morfin. Dengan kata lain, hal ini mengubah cara kerja sistem saraf dan otak dalam merespons rasa sakit yang dialami pasien.
BACA JUGA:Makin Gacor: Xiaomi Tak Hanya Terkenal Sebagai Merek Ponsel Tapi Siap Luncurkan Mobil Listrik
3. Morfin
Morfin adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga berat, seperti nyeri akibat kanker atau penyakit jantung. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan suntikan.
Meski morfin memiliki banyak manfaat, namun dapat menyebabkan kecanduan dan berujung pada penyakit serius, overdosis yang bisa membahayakan nyawa. Morfin bekerja dengan cara memblokir sinyal saraf nyeri ke otak, sehingga mencegah tubuh merasakan nyeri.
4. Pethidine
Pethidine, juga dikenal sebagai meperidine, kadang-kadang dieja petidin, adalah obat yang diresepkan untuk pengobatan nyeri ringan hingga berat, obat penenang selama sakit, dan sebagai anestesi tambahan. Pethidine dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, pankreatitis atau kolelitiasis.
Pasien yang menggunakan petidin berisiko mengalami kecanduan dan penyalahgunaan, yang dapat menyebabkan overdosis dan kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: