Petani Palembang Sulap Lahan Rawa Jadi Produktif Dukung Swasembada Pangan

Petani Palembang Sulap Lahan Rawa Jadi Produktif Dukung Swasembada Pangan

Sumatera Selatan juga menjadi daerah penghasil tanaman jagung dan berbagai jenis tanaman sayur, selain gabah.--Foto : Ekky - PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Sumatera selatan sebagai provinsi ke 5 penghasil gabah terbesar di Indonesia, dengan hasil produksi gabah sumsel tahun 2024 mencapai 2,85 juta ton, bahkan setengah dari hasil produksi sumsel menyumbang untuk kebutuhan pangan secara nasional, dan ditargetkan pada tahun 2025 produksi sumsel mengalami peningatkan hingga 3,5 juta ton gabah.

Selain menjadi daerah penghasil gabah, Sumatera Selatan juga menjadi daerah penghasil tanaman jagung dan berbagi jenis tanaman sayur.

Sejalan dengan hal tersebut, Untuk mendukung program Swasembada pangan Nasional, petani di kota Palembang khususnya di kelurahan Suko Mulyo, memanfaatkan lahan rawa untuk menanam Jagung dan berbagai jenis tanaman sayur.


petani di kota Palembang khususnya di kelurahan Suko Mulyo, memanfaatkan lahan rawa untuk menanam Jagung dan berbagai jenis tanaman sayur.--Foto : Ekky - PALTV

Fedi Suwandi, salah satu petani mengatakan, dari lahan yang sebelumnya merupakan lahan rawa, kini disulap menjadi lahan produktif, dengan luas lahan sekitar 8 kapling, dapat meraup omset sekitar 1 juta rupiah dalam setiap kali panen, dari berbagai jenis tanaman sayur seperti kangkung, bayam, kacang panjang dan Jagung.

BACA JUGA:Libur Panjang Waisak, KAI Divre III Palembang Optimalkan Perawatan di Depo Lokomotif Kertapati

BACA JUGA:Kejar Target Nasional, Aktivasi IKD di Palembang Dikebut


Fedi Suwandi, Petani kelurahan Suko Mulyo--Foto : Ekky - PALTV

"Yang kita tanam ada kangkung, bayam ada jagung, saat ini kota siapkan untuk lahan bibit kacang panjang" kata Fedi Suwandi, Petani kelurahan Suko Mulyo

Menurut Wandi, penggunaan lahan rawa sebagai lahan produksi menjadi tantangan tersendiri, lantaran pada saat musim hujan membuat lahan terendam banjir, sehingga membuat proses tanam menjadi terhambat.

"Kendalanya kalo saat musih hujan, lahan terendam air, jadi kadang bibit belum bisa ditanam, jadi belum ada hasil panen" tambah Fedi Suwandi, Petani kelurahan Suko Mulyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id