Kasus DBD di Ogan Komering Ulu Renggut Korban 2 Meninggal dan 1 Suspek, Ini Imbauan dan Langkah Dinkes OKU

Kasus DBD di Ogan Komering Ulu Renggut Korban 2 Meninggal dan 1 Suspek, Ini Imbauan dan Langkah Dinkes OKU

Kasus DBD di Ogan Komering Ulu merenggut korban 2 meninggal dan 1 suspek, Dinkes OKU imbau masyarakat jaga kebersihan lingkungan.--Dokumentasi Puskesmas Sosoh Buay Rayap

OKU, PALTV.CO.ID - Kasus demam berdarah cukup mengkhawatirkan terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Beberapa minggu terakhir dilaporkan terdapat dua orang meninggal dunia akibat terinfeksi Demam Berdarah Dengue (DBD).

Atas kejadian tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten OKU melakukan fogging fokus guna memutus penyebaran nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Pemerintah setempat melalui Dinkes OKU telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran penyakit DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Dedi Wijaya mengatakan, dua kasus warga yang terinfeksi DBD tersebut yakni satu orang warga Desa Bandar Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan satu orang warga Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur. Sementara satu orang warga Desa Air Paoh masih berstatus suspek.

BACA JUGA:Polda Sumsel Tangkap Kurir Narkoba, Amankan 23,7 Kilogram Sabu dari Bagasi Sedan Suzuki Baleno Hijau


Pihak Puskemas Sosoh Buay Rayap dan kepolisian melakukan fogging guna cegah penyebaran DBD.--Dokumentasi Puskesmas Sosoh Buay Rayap

"Di Kabupaten OKU memang benar terjadi kasus demam berdarah. Dua orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang lagi suspek DBD," ujar Dedi.

Untuk memutus kasus tersebut, Dinkes OKU melakukan fogging fokus ke tempat lokasi warga yang terinfeksi DBD.

Dinkes OKU juga melakukan rapid test bagi warga yang tinggal bersama dengan orang yang terinfeksi DBD. Selain itu, Dinkes OKU telah melakukan pemetaan wilayah yang telah terinfeksi demam berdarah.

"Kita juga melakukan rapid test terhadap keluarga maupun orang yang berhubungan langsung dengan suspek. Hal ini kita lakukan untuk memastikan tidak ada penularan kasus DBD kepada orang lain," jelasnya.

BACA JUGA:Pemkab Musi Banyuasin Jalin MoU dengan PT PLN, Jadikan Muba Terang Benderang

Kadinkes OKU Dedi Wijaya mengimbau agar masyarakat membiasakan diri menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin menguras air bak mandi, setidaknya sebulan tiga kali.

Kemudian hindari adanya  genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk serta memberikan bubuk Abate sehingga penyebaran  nyamuk Aedes Aegypti bisa dihentikan.

"Untuk melakukan fogging masyarakat juga bisa melakukan 3M yakni Menguras, Menutup dan Mengubur barang barang bekas yang bisa digenangi air dan menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti," imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv