Desa Unik Tenganan Bali: Tersembunyi dari Kemajuan dan Hiruk Pikuk Moderenisasi

Desa Unik Tenganan Bali: Tersembunyi dari Kemajuan dan Hiruk Pikuk Moderenisasi

Desa Unik Tenganan Bali: Tersembunyi dari Kemajuan dan Hiruk Pikuk Moderenisasi--Instagram.com/@slimybelly

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Desa Tenganan, atau yang sering disebut Tenganan Pegeringsingan, merupakan salah satu desa yang tersembunyi di Pulau Bali. Kaya akan warisan budaya dan tradisi Bali Aga, sebelum era Hindu yang jauh dari hiruk pikuk moderenisasi.

Desa unik Tenganan bukan hanya sekadar destinasi wisata, melainkan juga sebuah tempat budaya yang hidup dan autentik. Keaslian Bali tanpa sentuhan moderen merupakan ciri khas desa Tenganan.

Terletak di Kecamatan Manggis, sekitar 17 km dari Amlapura, ibukota kabupaten, 5 km dari kawasan pariwisata Candidasa, dan sekitar 65 km dari Denpasar, Desa Tenganan menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah dan kehidupan masyarakat Bali yang unik.

Desa Tenganan tidak hanya menciptakan sebuah komunitas, tetapi juga menerapkan sistem perkawinan khas yang membedakannya dari desa-desa lain di Bali. Sistem perkawinan parental di Desa Tenganan memberikan hak yang sama di antara perempuan dan laki-laki dalam keluarga.

BACA JUGA:Inspirasi 5 Konsep Desain Rumah Minimalis Tanpa Teras yang Elegan dan Efisien, Nomor 3 Recommended

Ini menandai perbedaan signifikan dengan sistem kekeluargaan yang umumnya diadopsi oleh masyarakat Bali.

Sistem endogamy juga ditegakkan dengan ketat di Desa Tenganan, di mana pernikahan hanya diizinkan antarwarga desa. Jika ada yang melanggar aturan ini berarti orang tersebut harus meninggalkan Desa Tenganan.


Desa Unik Tenganan Bali: Tersembunyi dari Kemajuan dan Hiruk Pikuk Moderenisasi--Instagram.com/@ slimybelly

Satu lagi daya tarik utama Desa Tenganan adalah tradisi ritual Mekaré-karé, yang lebih dikenal sebagai "perang pandan." Mekaré-karé merupakan puncak dari serangkaian upacara Ngusaba Sambah, yang diadakan setiap bulan Juni dan berlangsung selama 30 hari.

Perang pandan ini melibatkan partisipasi dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

BACA JUGA:12 Rekomendasi Hadiah Simpel untuk Ibunda Tercinta di Hari Ibu yang Istimewa

Menggunakan daun pandan sebagai senjata dan tameng, para peserta berusaha menangkis serangan lawan dengan geretan duri pandan. Luka-luka kecil yang muncul diobati dengan ramuan tradisional, menciptakan harmoni antara keberanian dan kebijaksanaan.

Upacara Mekaré-karé diiringi oleh suara khas gamelan selonding, sebuah tradisi musik yang melekat erat dengan Desa Tenganan.

Musik ini tidak hanya menjadi pengiring dalam upacara-upacara keagamaan, tetapi juga menciptakan suasana khusus yang menggambarkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat Desa Tenganan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber