Chery Omoda E5, Mobil Listrik Rakitan Indonesia Ini Siap Bersaing dengan Mobil Listrik Lainnya

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Chery Omoda E5, merupakan mobil listrik yang diproduksi oleh perusahaan asal China, kini telah memasuki tahap perakitan lokal di pabrik PT Handal Motor Indonesia.

Dengan kapasitas produksi yang mencapai 2.000 unit per bulan, diharapkan mobil listrik Chery Omoda E5 ini dapat segera diterima oleh konsumen pada bulan Februari 2024.

Awalnya dikenal sebagai Chery Omoda 5 EV, mobil  SUV Omoda 5 dengan mesin bensin yang telah lebih dulu diluncurkan di Indonesia.

Tingginya antusiasme masyarakat terhadap Omoda 5 menjadi faktor kunci yang mendorong Chery untuk memperkenalkan Chery Omoda E5, memilihnya daripada model mobil listrik lain dengan ukuran yang lebih kecil.

BACA JUGA:Mengatasi Cantengan Jempol Kaki dengan Tepat! Kuku Tumbuh Dalam Daging

Chery Omoda E5 tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Rifkie Setiawan, Head of Marketing PT CSI (Chery Sales Indonesia), mengungkapkan rencana pabrikan untuk mengekspor mobil ini ke beberapa negara tetangga.

Indonesia dianggap sebagai basis produksi untuk model mobil Chery dengan setir kanan. Proses perakitan lokal Chery Omoda E5 telah dimulai pada bulan Desember 2023.

Dengan target utama memenuhi 400 pemesanan pertama. Produksi diharapkan berlanjut hingga bulan Januari 2024, sehingga pada kuartal pertama tahun itu, mobil ini dapat mulai didistribusikan kepada konsumen.

BACA JUGA:Bisa Dilakukan Sendiri! Pasang Kaca Film Mobil Dengan Mudah Agar Suhu Dalam Kabin Tidak Panas

Meskipun harga belum diumumkan, Rifkie menegaskan bahwa harga Chery Omoda E5 dapat diprediksi lebih rendah karena mobil ini sudah menggunakan status CKD (completely knocked down).

Chery Omoda E5 pertama kali diperkenalkan di GIIAS 2023, dan tanpa informasi harga, minat konsumen terbilang tinggi, menciptakan sinyal positif atas penerimaan merek Chery di masyarakat.

"Harga masih dalam tahap finalisasi, dan saya belum mendapatkan informasi bocoran mengenai potensi

penurunan harga. Yang pasti, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kita kejar hingga 40 persen pada tahun 2024," ucap Rifkie.

Sumber: berbagai sumber