Apa Bedanya Mengisi Angin Ban Menggunakan Angin Biasa dengan Nitrogen? Simak Perbedaannya Berikut Ini!

Apa Bedanya Mengisi Angin Ban Menggunakan Angin Biasa dengan Nitrogen? Simak Perbedaannya Berikut Ini!

Salah satu perbedaan signifikan antara nitrogen dan angin biasa terletak pada kemampuan nitrogen untuk menjaga suhu ban tetap dingin dengan tingkat pemuaian yang lebih rendah.--freepik.com/@jcomp

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Ban sebagai komponen penting pada kendaraan memiliki peran vital dalam menopang beban, mentransfer tenaga dari mesin dan meredam guncangan.

Oleh karena itu, perawatan kondisi ban merupakan suatu keharusan. Namun, selain memperhatikan spesifikasi dan kualitas ban, pengisian tekanan dengan nitrogen atau angin biasa juga memegang peranan penting.

Banyak orang yang mungkin menganggap bahwa penggunaan nitrogen dan angin biasa pada tekanan ban memiliki fungsi yang sama.

Namun, apakah benar demikian? Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu dipahami perbedaan mendasar antara nitrogen dan angin biasa serta manfaat yang mungkin didapatkan dari keduanya.

BACA JUGA:Stop Jangan Lepas Filter Udara Mobil, Jika Tak Ingin Konsumsi BBM Bisa Jadi Lebih Boros

Nitrogen, sebagai gas udara bersih yang telah melalui proses penyaringan, memiliki konsentrasi hingga 95%, menjadikannya hampir murni. Di sisi lain, angin biasa memiliki kandungan air yang lebih tinggi.

Dengan sifat lebih kering, nitrogen menjadi pilihan yang lebih baik untuk mengisi tekanan ban, terutama mengingat dampak suhu panas pada kondisi ban.

Suhu panas dapat merusak kualitas ban, membuatnya lebih mudah aus. Selain itu, uap air dalam angin biasa dapat menguap ketika suhu ban meningkat, menyebabkan peningkatan berat dan tekanan.

Untuk menghindari masalah ini, banyak orang beralih ke penggunaan nitrogen, meskipun harganya cenderung lebih tinggi.

BACA JUGA:Benarkah Melepas Filter Udara Bikin Mesin Mobil Makin Garang?

Salah satu perbedaan signifikan antara nitrogen dan angin biasa terletak pada kemampuan nitrogen untuk menjaga suhu ban tetap dingin dengan tingkat pemuaian yang lebih rendah.

Dalam uji coba, ban dengan nitrogen hanya mengalami peningkatan tekanan sekitar 0,5 psi setelah perjalanan 50 kilometer, sementara angin biasa mengalami peningkatan hingga 3 psi.

Artinya, ban yang diisi nitrogen lebih stabil dan kurang rentan terhadap pecah, terutama dalam perjalanan jauh.

Keunggulan nitrogen tidak hanya terbatas pada ketahanan terhadap suhu panas dan peningkatan tekanan yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber