Jejak Klenteng Sam Poo Kong: Pesona dan Keunikan yang Membekas
Jejak Klenteng Sam Poo Kong: Pesona dan Keunikan yang Membekas--Gambar : Instagram \ c.jhan12
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Klenteng Sam Poo Kong, sebuah destinasi bersejarah yang tak hanya menjadi tempat sembahyang, tetapi juga mencerminkan toleransi antarumat beragama.
Terletak di Semarang, klenteng ini telah menjadi ikon yang kaya akan warna dan keindahan arsitektur yang memukau. Mari kita telusuri beberapa fakta menarik yang melingkupi keberadaan Klenteng Sam Poo Kong.
1. Labuhnya Laksamana Cheng Ho
Klenteng Sam Poo Kong memiliki akar sejarah yang kuat, terkait dengan Laksamana Cheng Ho atau Ma San Bao. Pada tahun 1416, klenteng ini menjadi tempat berlabuhnya Laksamana Cheng Ho ketika juru mudi kapalnya, Wang Jing Hong, jatuh sakit.
BACA JUGA:Semarak Tahun Baru Bersama Keluarga Di ReaVeeCafe Puncak Bogor
Dalam perawatan di klenteng, Laksamana Cheng Ho mendirikan gua dan merawat awak kapalnya. Meski akhirnya Laksamana melanjutkan perjalanannya, Wang Jing Hong dan awak kapalnya menetap di Semarang, membangun patung penghormatan untuk Laksamana Cheng Ho.
2. Unsur Budaya Islam Tionghoa
Salah satu keunikan Klenteng Sam Poo Kong adalah campur aduk unsur budaya Islam Tionghoa. Meskipun Laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim, banyak keturunan Tionghoa yang datang untuk meminta pertolongan dan berdoa di klenteng ini. Hal ini menciptakan suasana religius yang harmonis di antara berbagai keyakinan.
3. Peran Awal Sebagai Masjid
BACA JUGA:Lembah Harau, Pesona ‘Desa Konoha’ yang Kian Memikat di Indonesia
Pada awalnya, setelah mendarat di Semarang, Laksamana Cheng Ho mendirikan gua dan masjid sebagai tempat perlindungannya. Namun, seiring berjalannya waktu, masjid tersebut kemudian bertransformasi menjadi klenteng yang difungsikan untuk persembahyangan etnis Tionghoa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber