Menghadapi Gelombang Boikot Produk Pendukung Israel, Saham Unilever Turun Drastis dalam Sebulan Terakhir

Menghadapi Gelombang Boikot Produk Pendukung Israel, Saham Unilever Turun Drastis dalam Sebulan Terakhir

Saham Unilever Turun Drastis dalam Sebulan Terakhir--Freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) terhadap produk-produk yang terhubung dengan Israel semakin merajalela, dan dampaknya terasa pada perusahaan-perusahaan yang terkait.

Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi sasaran utama boikot, mengingat perusahaan ini menaungi sejumlah merek produk konsumen terkemuka seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Bango, Royco, Sariwangi, dan lain sebagainya.

Pada pekan terakhir, saham UNVR mengalami pelemahan yang signifikan. Pada penutupan sesi kedua Jumat (24/11/2023), nilai saham UNVR mencapai 3.530, mengalami koreksi sebesar 0,28 persen setelah sempat menguat pada pembukaan sesi.

Secara mingguan, kinerja UNVR terus tertekan dengan rata-rata penurunan lebih dari satu persen. Selama satu bulan terakhir, saham UNVR bahkan turun hingga 11,31 persen dan menyentuh level terendah sebulan terakhir di posisi 3.430.

BACA JUGA:Dampak Boikot Produk Israel Oleh Negara Islam : Malaysia Lebih Dahsyat Dari Indonesia

Selain isu boikot, pelemahan kinerja saham UNVR juga dipengaruhi oleh sentimen global. Sebagai bagian dari sektor konsumen, saham UNVR juga terdampak oleh kondisi pasar yang mengalami kontraksi.

Penurunan nilai saham ini juga dapat dikaitkan dengan performa perusahaan yang merosot selama kuartal III 2023. Pada periode tersebut, laba Unilever merosot sebesar 9,16 persen menjadi Rp4,18 triliun, dipicu oleh penurunan penjualan sebesar 3,28 persen menjadi Rp30,50 triliun.

Meskipun dalam kondisi goncangan, Unilever tetap mengumumkan rencana pembagian dividen interim sebesar Rp 63 per saham, dengan total mencapai Rp 2,4 triliun.

Dividen interim merupakan pembayaran sementara yang dinyatakan dan dibayarkan sebelum laba tahunan perusahaan ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sebagaimana dijelaskan dalam surat Nomor 06/UNVR/XI/2023 tertanggal 24 November 2023.

BACA JUGA:MUI Tegaskan Tak Pernah Merilis Daftar Produk Israel dan Afiliasinya yang Seharusnya Dihindari.

Selain faktor dari internal perusahaan, serangan Insrael terhadap Gaza, penolakan gencatan senjata, dan serangan di area vital menciptakan gelombang protes dan seruan boikot di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dampak serangan tersebut terasa nyata, dengan lebih dari 11.000 jiwa penduduk Palestina meninggal selama satu bulan terakhir, memicu kecaman internasional.

Boikot terhadap perusahaan-perusahaan seperti Unilever menjadi ekspresi nyata dari solidaritas masyarakat dengan Palestina.

Selain itu, kondisi ini menyoroti kompleksitas interaksi antara isu-isu politik global, ekonomi, dan respons pasar terhadap aksi boikot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber