Tanaman Obat Indonesia: Temulawak Bersaing dengan Ginseng Korea Selatan

Tanaman Obat Indonesia: Temulawak Bersaing dengan Ginseng Korea Selatan

Ragam rempah dan tanaman obat asli Indonesia.--Foto : pexels.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di dunia tanaman obat dengan mengembangkan dan mempromosikan produk obat tradisional yang telah terstandardisasi.

Langkah ini diambil untuk bersaing dengan ginseng Korea Selatan, sebuah tantangan yang dihadapi dengan optimisme oleh pemerintah dan pelaku industri.

Sebagai pusat rempah dunia sejak zaman dahulu, Indonesia memiliki kekayaan tanaman obat yang menjadi daya tarik di pasar internasional.

Rempah-rempah seperti cengkeh, lada, pala, kayumanis, jahe, dan vanili telah menjadi primadona bagi bangsa Eropa dan Asia. Dalam beberapa tahun terakhir, produk obat tradisional Indonesia juga mendapatkan pengakuan global.

BACA JUGA:Bajapuik, Keunikan Pernikahan Minangkabau yang Diabadikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah Indonesia mencapai 279,3 ribu ton sepanjang 2022, meningkat 5,55% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai total ekspor mencapai USD607,86 miliar, mencerminkan kepercayaan pasar internasional terhadap kualitas produk Indonesia.

Temulawak (Curcuma zanthorrhiza), salah satu tanaman obat asli Indonesia, baru-baru ini diumumkan sebagai tanaman obat unggulan.

Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, menyambut baik keputusan ini dan menekankan pentingnya menjaga mutu dan kualitas temulawak.

Ia juga menyoroti perlunya promosi dan pengembangan produk obat tradisional lainnya agar dapat bersaing secara global, khususnya dengan produk sejenis seperti ginseng dari Korea Selatan.

BACA JUGA:Tantangan Menggunakan Obat Diabetes Ozempic dan Wegovy Saat Merayakan Thanksgiving

Temulawak, yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk seperti kapsul, serbuk, minyak, bahkan segar, memiliki potensi besar dalam menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa keputusan menetapkan temulawak sebagai tanaman obat unggulan didasarkan pada kandungan nutrisi yang melimpah, termasuk zat besi, vitamin, kalsium, sodium, asam folat, dan kurkuminoid.

Senyawa kurkuminoid ini memiliki efek positif dalam mencegah berbagai penyakit hati, termasuk fatty liver, sirosis, dan kanker hati.

Pemerintah berharap bahwa dengan penetapan ini, riset dan pengembangan temulawak akan terus dilakukan untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya. Pemerintah juga mengajak sektor farmasi untuk aktif mempromosikan produk ini secara global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id