Bebas Emisi Karbon! Kendaraan Listrik Hadapi Kritik Terkait Asal Listriknya.

Bebas Emisi Karbon! Kendaraan Listrik Hadapi Kritik Terkait Asal Listriknya.

Bebas Emisi Karbon! Kendaraan Listrik Hadapi Kritik Terkait Asal Listriknya.--instagram.com/@yudhabumi

BACA JUGA:Jangan Disepelekan! Tidak Perlu dengan Harta, Sedekah ini Paling Mudah Diamalkan Namun Tetap Berpahala

Namun, perdebatan muncul terkait dengan sumber listrik yang digunakan untuk mengecas mobil listrik.

Sebagian berpendapat bahwa meskipun kendaraan tersebut tidak langsung mengeluarkan emisi saat digunakan, listrik yang digunakan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara yang diketahui sangat berpolusi.

Konsumsi listrik juga menjadi fokus perhatian, dengan kontribusi besar terhadap jejak karbon. Saat ini, listrik masih bergantung pada sumber energi tidak terbarukan seperti batu bara.

Semakin besar konsumsi energi listrik, semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan, sebanding dengan pembakaran bahan bakar fosil di pembangkit listrik.

BACA JUGA:Lewis Hamilton Menegaskan Tidak Pernah Mendekati Christian Horner Untuk Kursi Red Bull 2024

Keuntungan utama penggunaan mobil listrik tetap menjadi aspek ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan emisi yang dapat mempengaruhi tingkat polusi udara.

Mekanisme laju mobil listrik, yang mengoperasikan prosesnya dengan daya listrik, menghasilkan dampak positif dengan mengurangi residu emisi CO2 dan CO jika dibandingkan dengan mobil konvensional.

Sebagai solusi berkelanjutan, peningkatan sumber listrik terbarukan menjadi kunci untuk mengoptimalkan manfaat lingkungan dari kendaraan listrik.

Dengan demikian, masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama dalam mengakselerasi transisi menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

BACA JUGA:Hei Penggemar Gran Turismo, Genesis Vision GT Digital Hypercar Hadir di Dunia Nyata pada Bulan Desember 2023!

Dengan melakukan upaya mencari sumber listrik terbarukan dan terus mencari solusi sumber lsitrik yang aman maka akan tercipta kualitas udara yang lebih baik.

Jika melihatnya secara global, maka telah diperkirakan bahwa gas rumah kaca bisa berkurang hingga 50% nantinya pada tahun 2050.

Peran masyarakat untuk mengurangi emisi karbon sebagai bentuk kepedulian masa depan lingkuangan antara lain  mulai beralih ke transportasi umum.

Hal ini bertujuan, mengurangi konsumsi BBM yang semakin meningkat seiring bertambahanya jumlah kendaraan pribadi di jalan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber