Kisah Kematian Pemimpin Turki yang Jenazahnya Ditimbun Batu Marmer 42 Ton, Nyata atau Disinfromasi?

Kisah Kematian Pemimpin Turki yang Jenazahnya Ditimbun Batu Marmer 42 Ton, Nyata atau Disinfromasi?

Disinformasi Kematian Mustafa Kemal Ataturk: Pemimpin Turki Yang Jenazahnya Ditimbun Batu Marmer 42 Ton.--Diskominfo.go.id

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kisah tragis kematian Presiden pertama Turki Mustafa Kemal Ataturk sampai saat ini masih menjadi misteri antara benar dan salah.

Dikutip dari Kementrian Kominfo.go.id. menyebutkan fakta bahwa tidak ada bukti sejarah yang valid yang dapat memperkuat kisah kematian Mustafa Kemal yang disebut tidak diterima bumi dan jenazahnya berbau busuk bahkan selama 15 tahun setelah kematinnya.

Disebutkan bahwa kisah tragis yang disebar tentang Mustafa Kemal Ataturk ini tidak didukung bukti valid. Namun sebagai catatan memang, kematiannya disebabkan oleh kanker hati pada awal tahun 1938.

Jenazahnya pertamakali dimakamkan di Museum Etnografi Angkara, kemudian dipindahkan ke sebuah sarkofagus seberat 42 ton di mauseluem Anitkabir pada tahun 1953.

BACA JUGA:Akhirnya Terbongkar! Inilah 8 Trik Membeli Mobil Bekas Murah Yang Belum Banyak Diketahui

Selebihnya, mengenai jenazah bau busuk dan tidak diterima bumi masih jadi disinformasi.

Sebagai ulasan mengutip snackvideo dari ID:fmjunior. Kematian Pendiri Republik Tukri Mustafa Kemal disebutkan mayatnya tidak diterima bumi serta menaburkan bau busuk.

Sehingga makamnya harus di semen dan ditimpa marmer seberat 42 ton, membuat kisah ini menarik dan menjadi peringatan bagi pemimpin yang otoriter.

Bermula pada 3 Maret 1924 berakhirnya kekuasaan kalifah kerajaan Islam terbesar Ustmani. Ketika Mustafa Kemal Ataturk berkuasa di Turki, dikisahkan dia menjadi diktator pertama di dalam dunia Islam.

BACA JUGA:Stop Beli Sarden Kaleng! Karena Bisa DIbuat Sendiri Lebih Aman dan Lezat

Sejak memerintah Turki, banyak kebijakan Mustafa Kemal yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dia memerintah dengan tangan besi. Habis semua ulama dan umat Islam dalam genggaman tangannya.

Pemerintahan diktator Mustafa Kemal, membuat tangannya berlumuran darah umat Islam yang menghendaki agar khalifah Usmani kembali menghiasi bumi Istanbul.

Beberapa hukum Islam dihapuskan seperti hukum rajam bagi penzina, hukum qisas bagi pembunuh lalu digantinya dengan hukum penjara.

Tak hanya itu pustaka Kemal juga menghapus hukum waris menyamarkan ahli waris laki-laki dengan ahli waris perempuan menghapus hukum hijab bagi muslimah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber