Monumen Ground Zero! Sejarah Bunuh Diri Teroris Yang Sempat Bikin Bali Kolaps
Monumen Ground Zero ! Sejarah Bunuh Diri Teroris Yang Sempat Bikin Bali Kolaps--
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Monumen Ground Zero muncul sebagai titik fokus baru, menciptakan ikon baru untuk Legian. Selain sebagai situs bersejarah bunu diri para teroris yang sempat bikin Bali kolaps. Monumen ini juga menjadi tempat untuk merenung, berdoa, dan mengenang para korban.
Pertumbuhan generasi baru setelah 20 tahun lalu peristiwa Bom Bali. Saat ini tidak banyak lagi generasi muda yang tahu kalau Bali dulu sangat ditakuti setelah bom bunuh diri menewaskan ratusan wisatawan asing yang mati sia sia.
Kengerian yang menghancurkan perekonomian Bali di tahun tahun pertama setelah Bom Bali sangat memukul pariwisata Bali.
Seperti kota mati Bali kala itu, tidak ada yang berani datang. Semua warga negara asing kembali ke negara masing-masing. Bali pun sempat kolaps. Tertatih tatih pemerintah kembali bekerja keras meyakinkan kalau Bali sudah aman, baru sekitar di atas tahun 2005 Bali kembali menggeliat seperti biasa.
Legian, salah satu daerah wisata di Pulau Dewata, Bali, yang terkenal dengan keindahan pantainya, kehidupan malam hari yang begitu ramai, dan keramahan sapaan penduduk sekitar.
Di tengah keramaian pariwisata, terdapat sebuah monumen yang dikenal degan nama Monumen Ground Zero atau masyarat sekitar menyebutnya Monumen Peringatan Bom Bali.
Monumen ini tidak hanya menjadi saksi sejarah tragis, tetapi juga destinasi wisata bersejarah yang berarti dan mendalam.
Potensi besar Monumen Ground Zero tidak hanya terletak pada nilai sejarahnya, tetapi juga dalam membangun hubungan antara komunitas lokal dan wisatawan.
BACA JUGA:Hindari Pecah Ban Mobil Saat Berkendara di Jalan Raya dengan 5 Tips Ini
Acara peringatan tahunan yang diadakan di monumen ini menjadi momen untuk memperkuat persatuan dan membangun kedekatan antara masyarakat lokal dan pengunjung.
Monumen Ground Zero, juga dikenal sebagai Monumen Panca Benua, bukan hanya sebuah struktur fisik, tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam.
Kayonan, yang berbentuk seperti gunungan, menjadi elemen paling menonjol dari monumen ini. Gunungan ini mirip daun putih kayu besar yang menjadi simbol alam semesta dan isinya. Filosofi ini mencerminkan semangat keselarasan dan keberlanjutan alam semesta.
Prasasti yang terdapat di bagian bawah monumen mencatat nama-nama korban, mengabadikan ingatan akan peristiwa tragis Bom Bali pada 12 Oktober 2002.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber