Mie Instan, Musibah atau Maha Karya? Anak Kos Menyelamatkan Diri dari Kehancuran Kuliner!

Mie Instan, Musibah atau Maha Karya? Anak Kos Menyelamatkan Diri dari Kehancuran Kuliner!

Mie Instan, Musibah atau Maha Karya? Anak Kos Menyelamatkan Diri dari Kehancuran Kuliner!-RitaE-Pixabay

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Mie instan telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan anak kos dan mahasiswa.

Kemudahan dalam pengolahan dan rasa yang lezat membuat mie instan menjadi pilihan praktis untuk mengatasi perut kosong. 

Namun, perlu diingat bahwa konsumsi mie instan yang berlebihan dapat membawa risiko kesehatan, terutama pada anak-anak.

 Fenomena Konsumsi Mie Instan di Indonesia

Data menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua terbesar dalam konsumsi mie instan di dunia, setelah Cina, dengan angka mencapai 41,5 miliar bungkus. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 92 persen penduduk Indonesia pernah mengonsumsi mie instan.

Namun, ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya memberikan peringatan terkait kandungan gizi yang tidak seimbang dalam mie instan.

BACA JUGA:Aksi Hebat Gibran Pakai Tanjak ke Palembang, Klaim Kemenangan Sensasional dalam Satu Putaran!

Kandungan Gizi Mie Instan

Ahli gizi menekankan bahwa kandungan gizi dalam mie instan belum seimbang dan tidak baik untuk tubuh.

Terlalu sering memberikan mie instan kepada anak-anak dapat menyebabkan kesulitan mereka menerima makanan lain yang tidak mengandung MSG.

Mie instan juga diketahui mengandung karbohidrat tinggi, dan konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama pada anak-anak.

Bahaya Konsumsi Mie Instan Berlebihan

1. Kecanduan MSG: 

MSG yang terkandung dalam mie instan dapat menyebabkan kecanduan pada rasa gurih berlebihan. Anak-anak yang terbiasa dengan rasa ini mungkin enggan mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: