Review Infinix GT 10 Pro: Smartphone Baru Ini Mulai Merambah Pasar di Luar Afrika

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Infinix bukan perusahaan smartphone baru, tetapi baru-baru ini mulai merambah pasar di luar Afrika.

Saat perusahaan ini memperluas kehadirannya, pembuat smartphone ini juga mencoba mencakup sebanyak mungkin segmen pasar, bahkan segmen niche seperti smartphone gaming.

Inilah Infinix GT 10 Pro ponsel terjangkau yang bertujuan memberikan kinerja hebat dalam desain yang jelas bermuatan unsur-unsur gaming.

GT 10 Pro ini sangat terkait dengan Infinix Note 30 VIP, tetapi mengurangi kemampuan pengisian daya dan hadir dengan desain yang berbeda serta peningkatan pendinginan.

BACA JUGA:Festival Siguntang 2023: Mempromosikan Kearifan Budaya Palembang

Ponsel baru ini memilih pengisian daya 45W yang relatif lebih lambat daripada yang dapat dilakukan secara nirkabel oleh Note 30 VIP.

Dan karena kami sudah memiliki tes pengisian daya untuk VIP, Anda dapat menggunakan bagian lain dari ulasan ini jika Anda mencari saudara GT 10 Pro juga.

Mari kita kembali ke ulasan. GT 10 Pro menonjol dengan desain yang tidak lazim dan menarik perhatian. Sedikit mengingatkan kami pada Nothing Phone (1) dan (2) dengan bagian belakang transparan dan pencahayaan LED, tetapi jelas, estetika umumnya berbeda di sini.

Sebuah chipset MediaTek Dimensity 8050 mengendalikan ponsel ini. Diumumkan hanya beberapa bulan yang lalu, ini sebagian besar merupakan Dimensity 1300 yang dipaket ulang, yang merupakan SoC kelas flagship.

BACA JUGA:Diburu Hingga Bengkulu dan Sumatera Barat, Kawanan Perampok Toko Emas di Pali Ditangkap

Layar OLED berukuran 6,67 inci dengan tingkat penyegaran 120Hz menyelesaikan pengalaman gaming dengan tingkat sampel sentuh yang cukup cepat sebesar 360Hz.

Ini bukanlah ponsel gaming tanpa sepasang speaker stereo, tentu saja, dan GT 10 Pro bahkan mendapatkan beberapa penyetelan DTS untuk mereka.

Terakhir, GT 10 Pro dilengkapi dengan kamera utama 108MP yang jarang terlihat dalam kelas ini dengan sensor besar 1/1,67".

Ini adalah satu-satunya kamera yang sepenuhnya fungsional di bagian belakang, tetapi jika mampu mengungguli pesaingnya dengan nyaman, banyak orang mungkin bersedia mengorbankan kamera ultrawide.

Sumber: berbagai sumber