Hoarding Disorder, Hati-hati ini tanda-tanda Gangguan Penimbunan barang bisa terjadi pada Anda

Hoarding Disorder, Hati-hati ini tanda-tanda Gangguan Penimbunan barang bisa terjadi pada Anda

Gangguan penimbunan berbeda dari sekadar mengumpulkan barang.--Foto : Freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Hoarding Disorder atau Gangguan penimbunan adalah kondisi kesehatan mental yang sering diidentifikasi oleh dorongan kuat untuk mengumpulkan barang dalam jumlah besar dan ketidakmampuan atau keengganan untuk membuangnya.

Dilansir dari my.clevelandclinic.org, Orang yang menderita Hoarding Disorder mengalami tekanan emosional yang signifikan saat mencoba memisahkan diri dari barang-barang yang mereka kumpulkan. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan serius dalam kehidupan sehari-hari dan mengganggu kualitas hidup seseorang.

 

Penimbunan vs. Mengumpulkan

Gangguan penimbunan atau Hoarding Disorder berbeda dari sekadar mengumpulkan barang. Ketika seseorang mengumpulkan barang, biasanya itu adalah jenis barang tertentu yang diorganisir dengan hati-hati dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Dr. Cahyono Ingatkan Konsumsi Sayur Ini, agar Meminimalkan Risiko Prostat

Penimbunan, di sisi lain, melibatkan barang-barang yang seringkali tidak memiliki nilai atau bahkan rusak, dan sering tidak diatur dengan baik.

Orang dengan gangguan penimbunan sering mengalami ketidakmampuan untuk menggunakan ruang mereka secara efektif, bahkan sampai pada tingkat di mana rumah mereka menjadi tidak dapat digunakan.

 

Faktor Risiko dan Gejala

Gangguan penimbunan dapat dimulai pada usia muda, seringkali pada masa remaja, dan memburuk seiring bertambahnya usia. Beberapa faktor risiko yang diketahui termasuk riwayat keluarga dengan gangguan penimbunan, kerusakan otak, peristiwa traumatis, kecenderungan impulsif dalam berbelanja, dan masalah kesehatan mental lainnya seperti OCD, ADHD, atau depresi.

BACA JUGA:5 Fakta Mencengangkan tentang Kratom, Tanaman yang Bisa Buat Orang Kecanduan

 

Gejala umum gangguan penimbunan meliputi:

  • Kesulitan membuang barang, terlepas dari nilai barang tersebut.
  • Rasa cemas yang kuat ketika mencoba membuang barang.
  • Kebutuhan kuat untuk menyimpan barang, bahkan yang tidak memiliki nilai nyata.
  • Ruang hidup yang penuh dengan barang yang tidak terpakai, menyebabkan ketidakmampuan untuk menggunakan ruang tersebut secara efisien.
  • Ketidakpercayaan terhadap orang lain yang mencoba menyentuh atau membuang barang.
  • Isolasi sosial karena malu atau tekanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://my.clevelandclinic.org