Sejarah Jalur Gaza: Konflik Israel-Palestina Serta Penderitaan Warga Palestina

Sejarah Jalur Gaza: Konflik Israel-Palestina Serta Penderitaan Warga Palestina

Sejarah Jalur Gaza: Konflik Israel-Palestina Serta Penderitaan Warga Palestina--

Resolusi ini mulai berlaku pada Mei 1948, mengakhiri Mandat Inggris atas Palestina dan membuka jalan bagi berdirinya negara Israel.

BACA JUGA:Butuh Waktu 1,5 Jam Pelaku Pembunuh Wanita Dikamar Kos Berhasil Di Ringkus Polsek Lawang Kidul

Namun, pembagian ini memicu perang Arab-Israel pada tahun 1948 yang berakibat pada ratusan ribu pengungsi Palestina yang mencari perlindungan di Jalur Gaza.

Intifada pertama, atau dikenal dengan perlawanan warga Palestina, terhadap Israel meletus pada tahun 1987, dan pada tahun yang sama, kelompok Islam Hamas didirikan.

Beberapa tahun kemudian, dalam pemilihan Palestina, Hamas meraih kemenangan yang signifikan, yang kemudian memicu persaingan kekuasaan dengan partai Fatah pada tahun 2007.

Hamas berhasil menguasai Jalur Gaza dan mengawasi wilayah ini selama lebih dari satu dekade, yang dilalui oleh tiga perang dan blokade yang berlangsung selama 18 tahun. Sejak Hamas berkuasa, Israel menerapkan blokade darat, udara, dan laut di Gaza.

BACA JUGA:Putin Mendorong Dukungan untuk Palestina dengan Yerusalem sebagai Ibu Kota

Meskipun ada seruan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi hak asasi manusia untuk mengakhiri blokade tersebut, Israel tetap mempertahankannya sejak tahun 2007.

Blokade tersebut telah berdampak serius pada warga sipil Palestina di Gaza, terutama dalam hal pembatasan pergerakan mereka.

Israel hanya mengizinkan kasus tertentu saja untuk memasuki atau meninggalkan Jalur Gaza, seperti kasus medis mendesak yang mengancam jiwa.

Human Rights Watch telah menyebutkan kondisi di Gaza sebagai "penjara terbuka," merujuk pada pembatasan pergerakan yang diberlakukan oleh Israel terhadap warga Palestina di sana.

BACA JUGA:DLHP Sebut ISPU di Kota Palembang Mulai Membaik.

Israel mengklaim bahwa blokade tersebut dilakukan untuk melindungi warganya dari ancaman Hamas.

Namun, Komite Palang Merah Internasional menganggap blokade tersebut ilegal dan melanggar Konvensi Jenewa, sebuah tuduhan yang dibantah oleh pejabat Israel.

Dengan blokade yang di lakuan Israel pembatasan impor dan ekspor yang hampir seluruhnya dihentikan selama 18 tahun terakhir, ekonomi Gaza telah jatuh ke jurang kehancuran. Lebih dari 65% penduduknya harus hidup di bawah garis kemiskinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: aljazeera.com