Heboh! Dugaan Penganiayaan di Kampus UIN Raden Fatah Palembang, 2 Mahasiswa Terlibat Adu Jotos

Ridho membenarkan adanya perkelahian antara korban dengan salah satu anggota Mapala, namun menyebut insiden itu bukan murni penganiayaan, melainkan kesalahpahaman yang berujung adu jotos.

Menurut Ridho, peristiwa bermula ketika korban dan pacarnya yang juga anggota Mapala, PR, terciduk berpelukan di depan mahasiswa baru saat kegiatan Ospek.

Foto kejadian itu sempat beredar di media sosial TikTok dan menimbulkan reaksi di internal organisasi Mapala UIN Raden Fatah Palembang.

BACA JUGA:Peringati Hari Sumpah Pemuda, EECM Sumsel Gelar Upacara Bendera

BACA JUGA:433 Jemaah Holiday Angkasa Wisata Laksanakan Thawaf Wada’ Bertolak ke Madinah dan ke Raudho

Ditambah lagi saat itu korban bersama pacarnya yang mengenakan pakaian Mapala yang dipinjamkan oleh seniornya. Hal itu lah yang membuat masalah di internal Mapala.

“Karena dianggap tidak etis bagi organisasi, kami memanggil PR untuk klarifikasi. Namun yang datang justru pacarnya, bukan PR,” ujar Ridho pada hari Selasa, 28 Oktober 2025.

Ridho menjelaskan, saat berada di Sekretariat terjadi adu mulut antara korban dan pengurus Mapala.

FS, kata dia, awalnya berniat melerai agar situasi tidak makin panas. Namun, situasi tak terkendali dan keduanya terlibat perkelahian.

BACA JUGA:Walikota Tegaskan Pergantian Sekda Palembang Baru Sekedar Wacana

BACA JUGA:Lapis Manan Sahmin Perpaduan Ubi Ungu dan Ubi Madu yang Lembut dan Legit

“Keduanya sama-sama luka. Pelipis korban lebam, sementara FS juga mengalami luka di kepala,” jelasnya.

Usai kejadian, kata Ridho, pihak organisasi telah memediasi kedua belah pihak dan membuat surat perdamaian di atas materai.

“Korban bahkan sempat meminta maaf lebih dulu. Kami sudah mengobati keduanya dan menganggap masalah selesai,” tambahnya.

Namun, ia mengaku terkejut setelah mengetahui korban melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kemuning.

Sumber: paltv