BACA JUGA:Info terbaru : Sekjen PDI Perjuangan Bocorkan Agenda Hari Terakhir Rakernas Ke-IV
Tradisi makan masakan Kuah Beulangong di Aceh.--instagram.com/@cigatarasa
Tolangga kemudian diarak ke masjid, di mana tradisi dikili digelar, dan makanan tersebut dibagikan kepada masyarakat.
4. Kuah Beulangong di Aceh
Di Aceh, tradisi memasak kuah beulangong merupakan salah satu bentuk perayaan Maulid Nabi yang khas. Tradisi ini digelar setiap kali mendekati Hari Raya Idul Fitri dan Maulid Nabi.
Kuah beulangong adalah hidangan khas Aceh yang terbuat dari daging sapi, kambing, atau kerbau yang dimasak dalam kuali besar.
BACA JUGA:Aplikasi Pinjol BRI Limit Hingga Rp25 Juta, Proses Mudah dalam Sekejap Dana Langsung Cair
Memasak Kuah Beulangong menjadi tradisi di Aceh dalam merayakan Maulid Nabi dan hari besar Islam lainya.--instagram.com/@sabri_ys
Dalam proses memasaknya, daging tersebut dicampur dengan nangka dan ramuan bumbu tradisional.
Porsi kuah beulangong yang dimasak biasanya cukup besar, karena nantinya kuah ini akan dibagikan kepada banyak orang.
Tradisi ini menunjukkan semangat berbagi dan kebersamaan yang menjadi bagian integral dari perayaan Maulid Nabi di Aceh.
5. Ampyang di Kudus
BACA JUGA:Daftar 10 Pinjol Legal OJK yang Aman dan Tanpa DC Lapangan Khusus untuk Galbay
Tradisi Ampyang adalah perayaan Maulid Nabi yang unik dan khas yang dirayakan oleh warga Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Tradisi ini memiliki akar sejarah yang kuat, yang diyakini sudah ada sejak akhir abad ke-15 pada masa Tjie Wie Gwan, seorang pendakwah Islam keturunan Tiongkok yang juga ikut berperan dalam pembangunan Masjid At Taqwa Loram Kulon.
Tradisi Ampyang mendapatkan namanya dari jenis kerupuk yang digunakan dalam perayaan ini. Ampyang adalah jenis kerupuk yang terbuat dari tepung dan berbentuk bulat dengan berbagai warna yang beraneka macam.