Akhirnya, mereka sepakat untuk turun pada pukul 4 atau 5 subuh. Salah satu temannya masuk ke dalam tenda untuk mencoba menenangkannya. Kemudian, Dewi mencoba tidur dengan selimut bertumpuk (SB)-nya.
Ketika Dewi mengatakan kepada temannya untuk 'tangannya diem-diem,' karena ia merasa kakinya diganggu oleh temannya, temannya bingung dan mengatakan bahwa ia tidak pernah keluar dari tenda sejak sore dan tidur setelah berbicara dengan Dewi.
Mereka saling memeriksa dan menyadari bahwa selama malam itu, mereka tidur berdua. Dewi mengakhiri ceritanya dengan menyarankan agar para pendaki, terutama wanita yang sedang datang bulan, tetap berhati-hati selama mendaki.(*)