Legenda Putri Kembang Melati:
Salah satu legenda yang paling terkenal terkait Pulau Kemaro adalah kisah cinta Putri Kembang Melati dan Nakhoda Ragam, seorang pemuda Tionghoa.
Putri Kembang Melati adalah putri dari seorang kepala suku Palembang, dan Nakhoda Ragam adalah seorang anak kapal dari Tiongkok.
Meskipun mereka saling mencintai, pernikahan mereka tidak direstui oleh orang tua Putri Kembang Melati. Karena putus asa, mereka berdua memutuskan untuk berlayar ke Pulau Kemaro.
BACA JUGA:Lukisan Piramida: Seni yang Terinspirasi oleh Keajaiban Arsitektur dan Ornamen Kuno Mesir
Di sana, mereka memohon kepada dewa dan mengucapkan janji setia satu sama lain di bawah pohon besar.
Namun, ketika Nakhoda Ragam pergi mencari bekal, Putri Kembang Melati tewas akibat serangan ular. Ketika Nakhoda Ragam kembali dan menemukan Putri Kembang Melati telah tiada, ia merasa sangat berduka dan bersumpah untuk tetap tinggal di pulau tersebut hingga akhir hayatnya.
Konon, pohon besar tempat mereka berjanji tetap berdiri hingga hari ini.
Pura Agung Kemaro:
BACA JUGA:Sering Terdengar Suara Burung di Malam Hari, Pertanda Apa Ya?
Salah satu daya tarik utama di Pulau Kemaro adalah Pura Agung Kemaro, sebuah kuil Buddha yang dibangun di atas puing-puing candi tua.
Kuil ini adalah pusat spiritualitas dan perayaan Tionghoa di Pulau Kemaro, dan setiap tahun diadakan perayaan besar-besaran yang dikenal sebagai "Cap Go Meh" yang menarik banyak pengunjung dari berbagai penjuru.
Pesona dan Misteri:
Pulau Kemaro bukan hanya tentang legenda dan keindahan arsitektur. Keindahan alamnya, pemandangan sungai yang menenangkan, dan aura spiritual yang terasa di kuil-kuilnya menambah pesona yang tak tergantikan.
BACA JUGA:Kelereng: Permainan Tradisional Universal dari Zaman Kuno Hingga Kontemporer
Namun, ada juga elemen misteri dalam cerita-cerita tentang Pulau Kemaro, yang menciptakan atmosfer yang magis dan memikat.