PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pada saat ini, keprihatinan dunia terhadap maraknya produksi senjata nuklir dan biologis semakin meningkat.
Negara-negara besar tampaknya sedang terlibat dalam perlombaan senjata yang dapat memiliki dampak serius terhadap perdamaian dan keamanan global.
Senjata nuklir dan biologis adalah dua jenis senjata pemusnah massal yang memiliki potensi menghancurkan kehidupan dan lingkungan dalam skala yang sangat besar.
Meskipun keduanya memiliki efek destruktif yang besar, terdapat perbedaan mendasar antara senjata nuklir dan biologis, baik dari segi cara kerja, dampak, maupun penanggulangannya.
BACA JUGA:Kepedulian Indonesia Akan Ancaman Senjata Nuklir: Memahami Risiko dan Perlunya Perlucutan Senjata
BACA JUGA:Hari Nuklir Dunia: Mengingat Bahaya dan Mempromosikan Ketentraman Global
Senjata Nuklir
Senjata nuklir menggunakan reaksi nuklir (fusi atau fisi) untuk melepaskan energi yang luar biasa besar dalam bentuk ledakan. Mekanisme pelepasan energi ini mengandalkan pemecahan atau penggabungan inti atom.
Dampak ledakan nuklir meliputi kilatan cahaya yang terang, gelombang panas, gelombang tekanan, dan radiasi nuklir yang dapat mencemari wilayah yang sangat luas.
Dampak jangka panjang mencakup kerusakan lingkungan, kesehatan manusia yang serius, dan efek radiasi jangka panjang yang merusak.
BACA JUGA:Cerita Mistis di Indonesia: Mengungkap Misteri Goa Putri di Batu Raja dan si Pahit Lidah
BACA JUGA:Calon Presiden yang Berweton Senin Wage, 2 Khodam Sakti yang Melindungi Ganjar Pranowo
Senjata nuklir memiliki potensi mengancam kelangsungan hidup suatu negara atau bahkan menyebabkan kiamat nuklir jika digunakan dalam jumlah besar.
Senjata Biologis
Senjata biologis, di sisi lain, menggunakan mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau toksin yang dimodifikasi secara genetik untuk menyerang manusia, hewan, atau tanaman.