Keanekaragaman Portofolio: Dalam strategi diversifikasi portofolio, memiliki beberapa aset yang berbeda dapat membantu mengurangi risiko secara keseluruhan. Emas dapat menjadi komponen penting dalam portofolio karena kecenderungannya untuk berkinerja baik saat aset lain seperti saham atau obligasi mungkin mengalami volatilitas.
BACA JUGA:Manasik Akbar Holiday Angkasa Wisata Penerbangan Langsung Palembang ke Saudi Arabia
BACA JUGA:HORE! 21 Juta Orang Miskin Akan Terima Bansos Beras Jokowi Hingga Desember
Likuiditas: Emas umumnya dianggap sebagai aset likuid, artinya dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai atau dijual di pasar. Karena emas adalah komoditas yang sangat dicari, transaksi jual beli biasanya dapat dilakukan dengan relatif cepat dan tanpa kesulitan besar.
Peran sebagai "Safe Haven": Emas sering dianggap sebagai tempat perlindungan ketika pasar keuangan sedang tidak stabil atau terjadi gejolak ekonomi atau politik. Selama masa krisis atau ketidakstabilan, banyak investor beralih ke emas karena dianggap sebagai aset yang aman.
Namun, penting untuk diingat bahwa seperti semua investasi, investasi emas juga memiliki risiko. Harga emas dapat mengalami fluktuasi dan tidak selalu meningkat. Selain itu, investasi emas tidak menghasilkan pendapatan pasif seperti saham yang membayar dividen atau obligasi yang memberikan bunga.
Dari beberapa pengalaman yanga ada, Jika harga emas dalam kondisi menurun berlahan, maka saat tepat untuk berinvestasi dan tentu cenderung menguntungkan.
Oleh karena itu, keputusan untuk berinvestasi dalam emas harus didasarkan pada tujuan investasi, profil risiko, dan kebutuhan keuangan individual. Strategi investasi yang baik biasanya mencakup berbagai jenis aset untuk mencapai diversifikasi yang tepat.