Suami yang tidak adil dalam pembagian tugas rumah tangga atau mengabaikan kebutuhan dan aspirasi istri, dapat menyebabkan ketidakpuasan dan frustrasi dalam hubungan. Ketidakseimbangan ini dapat merusak keharmonisan dan menyebabkan ketegangan dalam rumah tangga.
3. Ketidaksetiaan dan Ketidakjujuran
Suami yang tidak setia atau tidak jujur dapat menghancurkan kepercayaan dan kerentanan yang ada dalam hubungan pernikahan.
BACA JUGA:Legenda Binaragawan Justyn Vicky Berpulang Setelah Mengangkat Beban 210 Kg
BACA JUGA:Viral, Aksi Ugal-Ugalan Mobil Fortuner Hitam Berusaha Putar Balik di Tol Akibat Kemacetan
Ini dapat menyebabkan trauma emosional yang signifikan bagi istri dan mempengaruhi kualitas hubungan secara keseluruhan.
4. Dominasi dan Pengendalian
Suami yang bersikap dominan, mengontrol, atau menindas istri dapat menciptakan ketidakseimbangan kekuasaan yang merugikan. Ini menghalangi kemajuan dan kemandirian istri, serta merusak kebebasan dan kebahagiaan pribadinya.
Perilaku suami memiliki pengaruh yang signifikan dalam kehidupan seorang istri. Suami yang memiliki perilaku yang baik dapat memberikan kepercayaan, dukungan emosional, kehormatan, dan kesetaraan kepada istri.
BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat, Masyarakat Palembang Diminta Aktif Berantas Sarang Nyamuk
BACA JUGA:Penemuan Arkeologi Jejak Pertama Gandum di Dunia
Di sisi lain, perilaku suami yang buruk seperti tidak stabil emosional, ketidakadilan, ketidaksetiaan, dan dominasi, dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan merugikan bagi istri.
Keharmonisan dalam pernikahan tergantung pada kualitas interaksi antara suami dan istri, serta komitmen untuk saling mendukung, menghormati, dan tumbuh bersama.*