PALTV.CO.ID,- Prospek Bitcoin menjelang tahun 2026 kembali menjadi sorotan pelaku pasar dan investor global.
Sebagai aset kripto dengan nilai kapitalisasi terbesar di dunia, Bitcoin kerap menjadi indikator utama pergerakan pasar kripto secara keseluruhan.
Namun, karakter harganya yang fluktuatif juga menjadikan Bitcoin sebagai instrumen investasi berisiko tinggi yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi global.
Menatap 2026, pergerakan harga Bitcoin tidak hanya dipengaruhi oleh sentimen pasar semata, tetapi juga oleh faktor makroekonomi, kebijakan moneter global, serta arah regulasi aset digital yang terus berkembang.
BACA JUGA:Desain Lengkap, Spesifikasi, dan Harga OnePlus Turbo 6 Bocor Jelang Peluncuran 8 Januari
BACA JUGA:Motor Listrik 3 Jutaan, Solusi Transportasi Ramah Lingkungan yang Terjangkau dan Relevan
Oleh karena itu, pembahasan mengenai Bitcoin di masa depan tidak sebatas pada prediksi harga, melainkan juga mencakup potensi peluang, tantangan, serta strategi investasi yang lebih matang dalam menghadapi volatilitas pasar.
Kilas Balik Perjalanan Harga Bitcoin 2020–2025
Dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin mengalami fase naik dan turun yang cukup ekstrem.
Pasca peristiwa halving pada Mei 2020, harga Bitcoin menunjukkan lonjakan signifikan.
Sepanjang tahun tersebut, nilai BTC tercatat meningkat lebih dari 300 persen, didorong oleh meningkatnya minat investor ritel dan institusional.
Tren positif tersebut berlanjut hingga 2021, ketika Bitcoin mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa di kisaran hampir 69 ribu dolar AS pada November.
BACA JUGA:LRT Sumsel Tambah Perjalanan Hingga Pukul 02.09 Dini Hari Di Malam Tahun Baru
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Tegaskan Larangan Angkutan Batu Bara Melintas Jalan Umum
Namun, momentum tersebut tidak bertahan lama. Memasuki 2022, pasar kripto mengalami tekanan hebat akibat kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat serta pengetatan likuiditas global.