Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS, Ini Faktor yang Mempengaruhi

Jumat 26-12-2025,16:38 WIB
Reporter : Angga
Editor : Abidin Riwanto

PALTV.CO.ID- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menjadi sorotan pelaku pasar dan masyarakat luas. 

‎Pergerakan kurs rupiah yang fluktuatif dalam beberapa waktu terakhir mencerminkan dinamika ekonomi global dan domestik yang saling berkaitan. 

‎Dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia memiliki pengaruh besar terhadap stabilitas nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia.

‎Dalam perdagangan valuta asing, kurs rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kebijakan moneter global, kondisi ekonomi nasional, hingga sentimen pasar keuangan internasional. 

‎Kombinasi faktor-faktor tersebut membuat pergerakan nilai tukar tidak hanya bergantung pada satu aspek semata, melainkan hasil interaksi kompleks dari berbagai variabel ekonomi.

BACA JUGA:Hari Natal 3.825 Penumpang Gunakan Kereta Api, Stasiun Kertapati Volume Tertinggi

‎Salah satu faktor utama yang memengaruhi nilai tukar rupiah adalah kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve). 

‎Ketika The Fed menaikkan suku bunga acuan, imbal hasil aset keuangan berbasis dolar menjadi lebih menarik bagi investor global. 

‎Kondisi ini mendorong aliran modal keluar dari negara berkembang menuju Amerika Serikat, yang pada akhirnya memberi tekanan pada nilai tukar rupiah. 

‎Sebaliknya, sinyal pelonggaran kebijakan moneter AS biasanya memberi ruang bagi penguatan mata uang negara berkembang.

‎Selain faktor global, kebijakan Bank Indonesia (BI) juga memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas rupiah. 


penyebab naik turun kurs rupiah dan dolar AS--freepik

‎Bank Indonesia secara aktif menggunakan instrumen suku bunga, operasi pasar terbuka, serta intervensi di pasar valuta asing untuk meredam volatilitas yang berlebihan. 

‎Langkah-langkah tersebut bertujuan menjaga kepercayaan pasar sekaligus memastikan stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga.

‎Faktor berikutnya adalah kondisi neraca perdagangan Indonesia. Ketika ekspor Indonesia lebih besar dibandingkan impor, pasokan devisa cenderung meningkat sehingga mendukung penguatan rupiah. 

Kategori :