PALTV. CO.ID,- Muara Enim, sebuah daerah di Sumatera Selatan yang kaya akan tradisi kuliner, memiliki beragam sajian unik yang mencerminkan kekayaan alam dan budaya masyarakatnya.
Salah satu hidangan penutup yang cukup istimewa dan hanya dapat ditemukan pada momen-momen tertentu adalah bubur kinco manis.
Hidangan bubur kinco manis terbuat dari perpaduan ketan, lempok durian, dan cempedak, menghasilkan rasa manis legit yang sulit dilupakan.
Bagi masyarakat Muara Enim, bubur ini bukan sekadar makanan, tetapi bagian dari tradisi yang hadir dalam acara penting keluarga maupun adat.
Di Sumatera Selatan, musim durian dan cempedak biasanya datang bersamaan saat waktunya tiba, kedua buah ini tersedia dalam jumlah berlimpah.
BACA JUGA:Desain Vivo S50 Pro Mini alias X300 FE terungkap, tampil mirip iPhone Air
BACA JUGA:Kolaborasi Lintas Instansi, PLN Kebut Pemulihan Kelistrikan Aceh
Kondisi inilah yang kemudian melahirkan berbagai kreasi kuliner, salah satunya bubur kinco.
Durian dengan aroma kuat dan rasa creamy berpadu dengan cempedak yang harum dan manis, menghadirkan sensasi rasa yang sangat khas.
Keduanya saling melengkapi sehingga ketika dimasak bersama ketan, aroma dan rasanya menjadi lebih kuat dan kaya.
Tak hanya itu, masyarakat setempat juga memiliki kebiasaan mengolah sebagian cempedak menjadi salai cempedak.
Salai atau cempedak kering adalah hasil dari proses penjemuran daging buah selama sehari penuh hingga teksturnya mengeras dan aromanya semakin pekat.
Produk olahan tradisional ini biasanya dinikmati bersama roti pada pagi hari.
Hidangan bubur kinco manis terbuat dari perpaduan ketan, lempok durian, dan cempedak,--cookpad.com
Paduan roti hangat dan salai cempedak yang manis legit menjadi sarapan khas yang disukai banyak orang.