• Pada Galaxy S26 Ultra, meskipun sensor utama unggul, ketajaman dan detail pada hasil zoom 3× atau periskop bisa jadi kompromi jika sensor telefoto tidak berkembang signifikan. Hal ini bisa mempengaruhi waktu memotret detail jauh pada malam hari.
• Sementara Xiaomi 15 Ultra dengan sistem multi-lensa menawarkan fleksibilitas lebih — memungkinkan pengguna memilih sudut lebar, ultra-wide, atau telefoto sesuai kebutuhan — sehingga lebih adaptif dalam berbagai kondisi malam.
• Untuk pengguna yang memprioritaskan detail, warna, dan fleksibilitas framing di malam hari, Xiaomi mungkin lebih praktis.
Namun bagi yang menginginkan hasil utama yang terang dan detail dari kamera utama di kondisi low-light, S26 Ultra punya potensi besar — dengan catatan bahwa software kamera Samsung harus dioptimalkan dengan baik.
Persaingan antara Galaxy S26 Ultra dan Xiaomi 15 Ultra dalam fotografi low-light menunjukkan bahwa tidak ada pemenang mutlak — semua tergantung pada kebutuhan, gaya pemotretan, dan ekspektasi pengguna.
Jika Anda mencari kemampuan utama sensor besar + lensa cepat untuk menghasilkan foto malam terang dengan detail banyak, Galaxy S26 Ultra tampak menjanjikan. Lensa f/1.4 bisa jadi senjata utama dalam kondisi gelap — ideal untuk street night photography atau potret malam tanpa flash.
Di sisi lain, bagi mereka yang menghargai fleksibilitas lensa dan kehandalan hasil dalam beragam kondisi nocturnal — misalnya lanskap kota, ultra-wide cityscape, portrait malam, atau fotografi jalanan — Xiaomi 15 Ultra mungkin lebih cocok, berkat konfigurasi multilenna dan pemrosesan gambar yang matang.
Akhirnya, pilihan terbaik tergantung pada bagaimana Anda berencana menggunakan kamera di malam hari: apakah fokus pada satu objek (dengan sensor utama), atau butuh fleksibilitas dan variasi framing.