PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Seorang ibu rumah tangga bernama Suliyah (32) didampingi kakak perempuannya mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
Kedatangan Suliyah untuk melaporkan suaminya bernama Kgs Muhammad Syawal (30) atas dugaan tindak pidana penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Laporan tersebut dibuat setelah Suliyah mengalami sejumlah luka, di antaranya luka robek pada dahi serta lebam di bagian wajah. Luka-luka itu diduga akibat tindakan kekerasan yang dilakukan suaminya.
Di hadapan petugas SPKT Polrestabes Palembang, Suliyah menceritakan kronologi kejadian KDRT yang menimpanya.
BACA JUGA:3 Pemalak di Exit Tol Keramasan Ditangkap Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta Polres Ogan Ilir
BACA JUGA:144 Mahasiswa Prodi KPI UIN Raden Fatah Palembang Ikuti PPL di PALTV
Suliyah ditemani kakak perempuannya melaporkan perkara KDRT ke SPKT Polrestabes Palembang.-Heru Wahyudi-PALTV
Peristiwa KDRT itu terjadi di kawasan Jalan Dr AK Gani Kelurahan 16 Ilir Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.
Menurut Suliyah, ia dan suami sedang berada di lokasi tersebut ketika terjadi perdebatan terkait persoalan ekonomi rumah tangga.
Cekcok mulut itu kemudian memicu emosi terlapor. Tanpa banyak bicara, Syawal diduga langsung memukul wajah korban, yang menyebabkan luka robek di dahi dan memar pada beberapa bagian wajah.
Merasa tidak tahan dan takut kejadian serupa terulang, Suliyah akhirnya memutuskan melapor ke pihak kepolisian agar mendapatkan perlindungan hukum.
BACA JUGA:Layanan Kesehatan Gratis Rail Clinic di Stasiun Payakabung Untuk Masyarakat
BACA JUGA:Hadiri Puncak Peacemaker Justice Award 2025, Kakanwil Dampingi 10 Peserta dari Sumatera Selatan
Suliyah mengalami KDRT setelah sebelumnya cekcok dengan suami masalah ekonomi keluarga.-Heru Wahyudi-PALTV
"Saat itu kami ribut soal ekonomi, lalu tiba-tiba dia memukul saya sampai dahi saya robek dan wajah saya lebam. Saya takut kalau ini terulang lagi, jadi saya memilih melapor,” ujar Suliyah di hadapan petugas SPKT Polrestabes Palembang.