PALTV.CO.ID,- Apa pelajaran yang bisa diambil dari kemenangan meyakinkan Arsenal atas Atletico Madrid di ajang UEFA Champions League kali ini?
Meski sempat tampil frustrasi di babak pertama dan turun minum tanpa gol, perubahan besar terjadi setelah jeda. Seperti déjà vu, Arsenal kembali menemukan kunci kemenangan lewat skema bola mati yang menjadi senjata andalan Mikel Arteta.
Sementara itu, Myles Lewis-Skelly tampil gemilang dalam laga comeback-nya, dan misteri posisi terbaik Eberechi Eze masih menjadi bahan perdebatan.
Bola Mati, Kunci yang Tak Pernah Gagal
Atletico Madrid sejatinya tampil disiplin di paruh pertama. Tim asuhan Diego Simeone sukses membatasi peluang Arsenal, hanya membiarkan satu sepak pojok dan minim pelanggaran di area berbahaya.
BACA JUGA:Redmi Note 14 Series vs Realme GT Neo 6 SE: Siapa yang Lebih Future-Proof?
BACA JUGA:Kolaborasi PLN - KAI, Siap Elektrifikasi Jalur Kereta Indonesia
Terlihat jelas pendekatan mereka: mengejar bola dan menutup ruang tanpa melakukan tekel-tekel berisiko. Statistik pun menguatkan hal itu—Atleti hanya melakukan tiga pelanggaran sepanjang babak pertama.
Saat menghadapi bola mati, tim tamu pun terlihat siap. Declan Rice sempat mencoba lemparan jauh, tapi Arsenal tak mendapatkan hasil berarti karena pertahanan rapat dan marking ketat dari pasukan Simeone.
Namun semua berubah di awal babak kedua. Marcos Llorente melakukan pelanggaran yang tidak perlu terhadap Gabriel Martinelli di area yang sebenarnya tidak terlalu berbahaya.
Tapi justru dari situ, Rice mengirimkan umpan melengkung indah yang disambut Gabriel dengan sempurna. Gol tersebut membuka keran kemenangan dan menjadi titik balik pertandingan.
Sekali lagi, Arsenal membuktikan betapa berbahayanya mereka lewat bola mati—membuka jalan menuju kemenangan besar yang sebelumnya tampak sulit diraih.
BACA JUGA:Putu Embun, Jajanan Tradisional Palembang yang Lembut dan Manis
Lewis-Skelly: Bukti Potensi Tak Terbantahkan