Meskipun disebut otomatis, sensasi perpindahan giginya masih terasa khas motor manual, terutama ketika mesin sedang ditarik di putaran tinggi.
Transisi giginya terasa “jegluk-jegluk” seperti motor dengan kopling tunggal. Namun, saat digunakan dengan gaya berkendara santai di sekitar 4.000 rpm, perpindahannya cukup halus.
Mesin dan Performa
QJ SRV 250 AMT mengusung mesin 250 cc V-Twin DOHC berpendingin cairan dengan tenaga maksimum 27,5 hp dan torsi 23 Nm.
Karakter mesinnya lebih menonjolkan torsi bawah yang kuat dan halus, cocok untuk cruising santai di kecepatan sedang. Akselerasi 0–60 km/jam dapat diraih dalam waktu kurang dari 5 detik, sedangkan kecepatan maksimumnya mencapai sekitar 134 km/jam.
BACA JUGA:Promo Spesial Milad ke-39 CEO Holiday Angkasa Wisata: H. Dedi Suparman Beri Sedekah Jutaan Rupiah
BACA JUGA:Eks Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Didakwa Korupsi Proyek LRT Sumsel, Rugikan Negara Rp74 Miliar
Dari hasil pengujian, konsumsi bahan bakarnya mencapai 26 km/liter, tergolong efisien untuk motor 250 cc. Dengan kapasitas tangki 13,5 liter, motor ini mampu menempuh jarak lebih dari 350 km dalam sekali isi penuh.
Kenyamanan dan Handling
Sebagai motor cruiser, posisi duduk SRV 250 AMT sangat rendah, hanya 700 mm bahkan lebih rendah dari Honda BeAT.
Teknologi AMT: Perpaduan Manual dan Otomatis--youtube.com/@otomotif tv
Posisi kaki yang selonjor ke depan dan stang yang tinggi membuat pengendara bisa duduk santai tanpa cepat lelah.
Suspensi depannya terasa empuk dan stabil, sementara suspensi belakangnya agak lembut jika digunakan berboncengan.
Handling motor ini terbilang lincah untuk ukuran cruiser. Rangka yang seimbang dan bobot yang terdistribusi baik membuat motor mudah dikendalikan, terutama saat berbelok di kecepatan rendah. Namun, radius putarnya agak besar karena dimensi fork depan yang lebar.
BACA JUGA:Cegah Peningkatan Kasus, Vaksinasi Rabies Digencarkan
BACA JUGA:BMKG: Sumsel Sudah Musim Hujan, Bukan Pancaroba Lagi