Misalnya, denda terbaru sebesar 2,95 miliar euro mungkin terlihat besar, tetapi relatif kecil jika dibandingkan dengan pendapatan Google yang mencapai $28,2 miliar hanya pada kuartal kedua tahun ini.
Akibatnya, sejumlah pejabat senior UE pernah menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk benar-benar mengatasi kekhawatiran antitrust terkait bisnis iklan digital Google yang sangat menguntungkan adalah dengan memecah perusahaan teknologi tersebut dan menjual sebagian unit bisnisnya.
Sementara itu, Google menyatakan akan mengajukan banding atas denda yang dijatuhkan Komisi dalam penyelidikan antitrust adtech ini.
BACA JUGA:Emosi Pemain Jadi Sorotan Coach Azul, Jelang Laga Pembuka Championship
BACA JUGA:Xiaomi 13T Resmi Beralih ke HyperOS, Inilah Perbedaan Besarnya dengan MIUI
“Putusan tersebut menjatuhkan denda yang tidak beralasan serta menuntut perubahan yang justru dapat menyulitkan ribuan bisnis di Eropa untuk mendapatkan pemasukan,” ungkap Lee-Anne Mulholland, Kepala Global Urusan Regulasi Google, dalam sebuah pernyataan.
“Menyediakan layanan untuk pembeli dan penjual iklan bukanlah tindakan yang menghambat persaingan, bahkan kini terdapat lebih banyak alternatif layanan kami daripada sebelumnya,” lanjutnya.
Mari kita cermati lebih detail ekosistem adtech Google, temuan Komisi Eropa, dampaknya bagi hubungan UE-AS, serta poin penting lainnya.
Bagaimana cara kerja iklan online?.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Sumsel Dampingi Pemohon Terkait Penolakan Pendaftaran Merek
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Sumsel Gelar Rapat Analisis & Evaluasi Produk Hukum Daerah
Iklan display online adalah banner dan teks yang muncul di situs web dan dipersonalisasi berdasarkan riwayat penelusuran pengguna internet.
Menayangkan iklan display ini bergantung pada tiga alat utama adtech: server iklan, pasar iklan seperti exchange dan network, serta alat pembelian iklan.
Google kembali mendapat hukuman berat dalam penyelidikan Uni Eropa (UE) --Freepik.com
Server iklan membantu penerbit seperti situs berita dan blog menjual ruang iklan kepada pengiklan, baik secara langsung (melalui kesepakatan dengan pengiklan besar) maupun tidak langsung (melalui ad exchange), atau keduanya.
Alat server iklan utama milik Google disebut DoubleClick For Publishers (DFP).