Espinosa membawa visi baru untuk membawa Nissan kembali ke jalur pertumbuhan, setelah beberapa tahun menghadapi tekanan berat dari pasar global.
Perusahaan otomotif asal Jepang, Nissan Motor Co., kembali menjadi sorotan--Ig@nissancibubur
Rencana restrukturisasi yang sedang dijalankan oleh Nissan bukan hanya berimbas pada kantor regional di Eropa, melainkan juga menyentuh seluruh struktur perusahaan secara global.
Salah satu poin utama dari kebijakan ini adalah memangkas sekitar 15 persen dari total tenaga kerja Nissan di seluruh dunia.
Selain itu, kapasitas produksi akan dikurangi hingga 30 persen—turun menjadi hanya 2,5 juta unit kendaraan per tahun.
BACA JUGA:Redmi Note 11 di Tahun 2025: Worth It atau Mending Upgrade?
Langkah efisiensi lainnya termasuk pengurangan jumlah pabrik global, dari sebelumnya 17 fasilitas produksi menjadi hanya 10.
Nissan memperkirakan bahwa dengan langkah-langkah ini, perusahaan akan mampu menekan biaya operasional hingga 500 miliar yen atau sekitar US$3,4 miliar.
Keputusan ini tidak diambil tanpa alasan. Nissan dalam beberapa tahun terakhir menghadapi tantangan berat, terutama dari pasar utama seperti China dan Amerika Serikat.
Persaingan ketat di sektor mobil listrik, ketidakpastian ekonomi global, serta strategi ekspansi yang dinilai terlalu ambisius di masa lalu, membuat posisi keuangan perusahaan menjadi kurang stabil.
Dampak dari restrukturisasi ini sudah mulai terlihat. Nissan sebelumnya telah mengumumkan rencana penutupan pabrik mereka di Civac, Meksiko, yang akan dihentikan produksinya secara permanen pada Maret 2026.
BACA JUGA:Redmi Note vs Itel S Series: Adu Strategi di Segmen Smartphone Terjangkau
BACA JUGA:Mengupas Kualitas Speaker Redmi Note Series: Perpaduan Jernih dan Kaya Fitur
Tak berhenti di sana, dua pabrik lainnya yang berlokasi di Jepang juga akan ikut terdampak. Fasilitas Oppama dijadwalkan berhenti beroperasi pada Maret 2028, sedangkan pabrik Nissan-Shatai di Shonan akan tutup lebih awal, yakni pada Maret 2027.
Menurut laporan internal yang dirilis perusahaan pada Oktober 2024 lalu, Nissan mempekerjakan hampir 19.000 orang di wilayah Eropa, Timur Tengah, Afrika, India, dan Oseania.