Selama ini, mayoritas kendaraan listrik menggunakan baterai lithium-ion berbasis cairan.--youtube@faktaseru
Pasalnya Jika teknologi terbaru ini dapat diproduksi srecara massal dengan harga terjangkau, tidak menutup kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan, baterai solid-state akan merambah ke segmen kendaraan listrik kelas menengah.
Ini tentu akan menjadi tekanan tersendiri bagi perusahaan seperti Tesla, yang selama ini dianggap sebagai pemimpin inovasi kendaraan listrik dunia.
Bahkan produsen otomotif besar asal Jepang seperti Toyota dan Honda yang selama ini cenderung hati-hati dalam beralih ke mobil listrik.
Kemungkinan besar akan mempercepat langkah mereka dalam mengembangkan teknologi baterai baru agar tetap bersaing.
BACA JUGA:Smart TV 2025, Semakin Canggih Terjangkau dan Cocok untuk Semua Kalangan
BACA JUGA:Umroh Pertama Holiday Angkasa Wisata Jambi Berjalan Lancar dan Penuh Haru
Jawabannya adalah MG4 EV versi terbaru dengan baterai semi-solid state.
Dengan harga hanya Rp100 jutaan di pasar Tiongkok, mobil ini berpotensi menjadi pilihan utama bagi konsumen yang ingin menjajal kendaraan listrik tanpa harus mengorbankan kecanggihan teknologi.