Sate Meranggai: Kelezatan Tradisional yang Terjaga dari Zaman ke Zaman

Senin 23-06-2025,13:41 WIB
Reporter : evi
Editor : Hanida Syafrina

Hasil akhirnya adalah potongan daging yang lembut namun tetap juicy, dengan karamelisasi di permukaan yang menambah kenikmatan.

Lemak yang kadang disisipkan di antara potongan daging juga memberi sensasi lumer saat disantap.

Penyajian dan Pelengkap

Sate Meranggai biasanya disajikan bersama nasi putih, nasi uduk, atau lontong.

Beberapa tempat juga menambahkan irisan tomat, bawang merah, dan cabai rawit sebagai lalapan. Sambal kecap segar yang dibuat dari cabai, bawang, dan kecap manis menjadi pendamping wajib yang memperkaya rasa.

Satu hal yang menarik, penyajian sate Meranggai sering kali menggunakan piring tanah liat atau alas daun pisang, menciptakan nuansa tradisional yang memperkuat pengalaman kuliner.

BACA JUGA:Arab Saudi Perbarui Aturan Visa Umrah 1447 H! Holiday Angkasa Wisata Siap Laksanakan

BACA JUGA:Tiga Bangunan Ludes Terbakar di Tangga Takat, Diduga Akibat Korsleting

Kekayaan Budaya dalam Seporsi Sate

Lebih dari sekadar makanan, sate Meranggai adalah representasi budaya masyarakat Sunda.


Asal-usul Nama dan Keunikan Sate Meranggai--depositophoto.com

Proses memasak yang telaten, penggunaan bahan-bahan lokal, dan cara penyajian yang sederhana namun penuh makna membuat sate ini tetap lestari meskipun zaman terus berubah.

Saat ini, banyak warung hingga restoran modern yang menyajikan sate Meranggai dengan tampilan lebih estetik, tanpa mengurangi esensi keasliannya.

Jika Anda mencari hidangan khas Indonesia yang menggoda lidah namun tetap mengusung cita rasa tradisional, Sate Meranggai adalah jawabannya.

BACA JUGA:HP 1 Jutaan Sering Lag? Ini 8 Solusi Cerdas Agar Tetap Ngebut!

BACA JUGA:Omo X: Motor Listrik Futuristik yang Siap Meluncur di Indonesia, Bisa Jalan Sendiri !

Kategori :