Ada masa-masa di mana performanya menurun dan ia harus menghadapi kritik tajam, baik dari media maupun penggemar.
Meski begitu, Cherki menunjukkan ketangguhan mental.
Ia terus berkembang, memperbaiki kelemahannya, dan menunjukkan kemampuan bertahan terhadap tekanan.
Rayan Cherki bintang muda Olympique Lyonnais, --Freepik.com
Salah satu aspek yang paling banyak dikritik sebelumnya adalah kontribusinya saat tim tidak menguasai bola.
BACA JUGA:Wawako Palembang Gelar Open House Idul Adha, Ajak Warga Jaga Silaturahmi
BACA JUGA:Ratu Dewa Ikuti Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan
Dulu, ia cenderung menghindari tugas defensif. Namun musim ini, perubahannya sangat terlihat.
Ia mulai ikut berlari mengejar bola dan membantu pertahanan, tanda bahwa ia semakin memahami pentingnya bermain untuk tim.
Kemajuan inilah yang membuat banyak pengamat yakin bahwa ia kini sudah matang untuk bermain di level tertinggi.
Statistiknya musim ini pun mendukung: 11 assist, 22 peluang besar tercipta, 13 umpan terobosan sukses, dan 48 dribel berhasil hanya di Ligue 1.
Angka-angka ini membuktikan bahwa dia bukan hanya sekadar pemain flair, tetapi juga punya produktivitas nyata.
BACA JUGA:Walikota Prabumulih Lantik 70 ASN dalam Mutasi Perdana Tahun 2025
BACA JUGA:Bikin Heboh, Infinix Smart 10 Segera Hadir di Indonesia
Vulliez menyebutkan bahwa kemampuan membaca permainan Cherki semakin tajam.
Cara dia memberikan umpan, melakukan trik, dan menciptakan ruang benar-benar spesial. Ia bukan hanya teknis, tapi juga sangat cerdas.”