BACA JUGA:Wawako Palembang Gelar Open House Idul Adha, Ajak Warga Jaga Silaturahmi
Di tengah sistem permainan modern yang menekankan kerja sama tim dan peran kolektif, Cherki tetap mempertahankan sisi individualistiknya.
Ia dikenal sebagai pemain dengan gaya bermain atraktif dan berani. Vulliez mengatakan, sejak kecil Cherki selalu tampil berbeda.
“Dalam latihan, ia bukan hanya unggul dalam duel satu lawan satu, tapi seringnya satu lawan dua. Itu sudah menjadi bagian dari DNA-nya.”
Kemampuan menggiring bola Cherki disebut-sebut luar biasa oleh banyak pelatih, termasuk Thierry Henry yang pernah melatihnya di tim U-21 Prancis.
Henry bahkan mengaku belum pernah melihat pemain yang bisa menggiring bola dengan kedua kaki dalam kecepatan seperti Cherki.
BACA JUGA:Ratu Dewa Ikuti Panen Raya Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan
BACA JUGA:26 Sapi Kurban Dibagikan PTBA untuk Warga Ring 1 Perusahaan
Ia memang cenderung menggunakan kaki kiri, tapi tembakannya dengan kaki kanan pun sangat bertenaga.
Karier profesional Cherki dimulai sangat dini. Ia bergabung dengan tim utama Lyon saat baru berusia 16 tahun dan hanya butuh waktu singkat untuk menunjukkan pengaruh besar.
Dalam salah satu pertandingan melawan Nantes, ia mencetak dua gol dan memberi dua assist—sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain seusianya, bahkan melampaui rekor debut Kylian Mbappé.
Namun, langkah cepatnya ke level profesional juga menghadirkan tantangan tersendiri.
“Secara fisik ia sudah siap, tapi secara psikologis masih anak-anak,” ungkap Vulliez.
BACA JUGA:Produsen Honda Resmi Rilis Civic Type R di Eropa, Hanya Tersedia 40 Unit
BACA JUGA:Suasana Khidmat Salat Id di Lapangan PSx Palembang
Ia mengakui bahwa kecepatan perkembangan Cherki membuatnya sempat kesulitan beradaptasi dengan ekspektasi di level senior.