Indeks Bisnis UMKM BRI 2025 Tunjukkan Kinerja yang Terus Tumbuh dan Tetap Optimis

Senin 02-06-2025,20:53 WIB
Reporter : Devi Setiawan
Editor : Devi Setiawan

BACA JUGA:Mobil Terbaru Chery Himla Lebih Mewah dari Kompetitornya

BACA JUGA:Harga Mobil Chery Himla Bocor, Calon SUV Premium Harga Terjangkau?

  • Naiknya harga barang input sektor industri dan konstruksi.
  • Prospek ekonomi yang diperkirakan tumbuh lebih lambat pada tahun 2025.

Sejalan dengan bisnis UMKM yang masih mengalami ekspansi, sentimen pebisnis UMKM terhadap perekonomian dan usaha secara umum tetap baik.

Hal ini tercermin pada Indeks Sentimen Bisnis (ISB) UMKM Q1-2025 yang berada pada level 114,1.

BACA JUGA:OpenAI Akan Ubah ChatGPT Jadi Asisten Super AI

BACA JUGA:Nostalgia Rasa dalam Sepotong Kue Gelenak, Kue Tampah Zaman Bingen

Komponen Indeks Situasi Sekarang (ISS) naik 0,2 poin menjadi 93,7, sementara Indeks Ekspektasi (IE) melemah -1,2 poin menjadi 134,5.

IE yang melemah sejalan dengan ekspektasi terbatasnya ekspansi bisnis UMKM pada Q2-2025.

“Seiring dengan membaiknya kondisi bisnis UMKM di Q1-2025 dan ekspektasi yang masih positif ke depan, pelaku UMKM tetap memberi penilaian tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya,” ungkap Hendy.

Hal ini tecermin pada Indeks Kepercayaan pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) Q1-2025 yang tetap berada pada level yang tinggi (125,9).

BACA JUGA:Chery Himla, Double Cabin Gahar Asal Tiongkok Siap Tempur

BACA JUGA:Peringati Hari Lahir Pancasila, Walikota Palembang Ajak Mengejawantahkan Nilai Pancasila

Semua komponen penyusunnya tetap bertahan diatas level 100, meski sedikit terkoreksi dari kuartal sebelumnya.

Pebisnis UMKM memberikan penilaian tertinggi terhadap kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman dan tenteram (indeks terkait 144,4), serta menyediakan dan merawat infrastruktur (indeks terkait 137,1).

Sedangkan penilaian terendah diberikan oleh pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah menstabilkan harga barang dan jasa, dengan level indeksnya tetap di atas 100 (indeks terkait 111,5).

“Hal ini terkait daya beli masyarakat yang belum pulih dan tingginya harga barang input di sektor industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan yang berpotensi menggerus keuntungan pelaku usaha,” tambahHendy.

Kategori :