Ekspansi sektor pertanian didorong adanya panen raya tanaman pangan, meningkatnya permintaan hasil pertanian dan peternakan selama Ramadan dan Idulfitri, harga jual yang tetap menarik, serta kemudahan akses barang input seperti pupuk dan obat-obatan.
Aktivitas sektor pertambangan dan konstruksi mengalami kontraksi akibat cuaca yang kurang kondusif bagi sektor ini (musim hujan), lesunya permintaan dari proyek pemerintah dan swasta pada awal tahun anggaran, serta kenaikan harga material.
Ekspansi sektor industri pengolahan dan perdagangan ditopang oleh meningkatnya permintaan selama puasa dan hari raya, adanya perbaikan daya beli konsumen seiring pemberian tunjangan hari raya, bantuan sosial, serta hasil panen tanaman pangan dan hortikultura yang bagus.
Kinerja sektor hotel dan restoran menurun akibat waktu operasional yang lebih pendek dan sebagian tutup selama Ramadan.
BACA JUGA:Hilux Goyah? Chery Himla Bikin Kaget Pasar Otomotif Global!
BACA JUGA:Umroh by Garuda Bersama Holiday Angkasa Wisata, Tetap Terjangkau
Lebih lanjut, sektor pengangkutan tumbuh moderat ditopang permintaan jasa transportasi untuk mudik selama hari raya.
Aktivitas sektor jasa tumbuh melambat karena turunnya permintaan jasa selama bulan puasa Ramadan.
Bisnis UMKM masih mengalami ekspansi.--Humas BRI
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa meskipun ekspansi UMKM membaik di Triwulan I/2025, pelaku usaha masih menghadapi kendala seperti daya beli yang belum pulih sepenuhnya.
Selain itu, lanjut Hendy, naiknya harga barang input sektor industri pengolahan dan konstruksi, serta ketatnya persaingan di sektor perdagangan dan transportasi.
BACA JUGA:Truk ODOL Resahkan Warga, Ini Respon Ketua KNKT
BACA JUGA:Test Drive Mobil Chery Himla 2025 Terbaru, Simak Ulasanya!
“Oleh karena tantangan tersebut, pelaku UMKM memperkirakan pertumbuhan yang lebih moderat pada Q2-2025 seperti tercermin pada Indeks Ekspektasi Bisnis yang turun ke 119,2 dari 120,4, namun tetap di atas 100,” ujar Hendy.
Moderasi pertumbuhan pada Q2-2025 juga didorong faktor sebagai berikut:
- Normalisasi permintaan dan produksi pada sektor manufaktur dan perdagangan pasca-Idulfitri.
- Daya beli konsumen yang belum pulih dalam waktu dekat.