Ada dua jenis deposito yang secara umum digunakan oleh masyarakat, yaitu deposito yang berasal dari bank umum dan deposito yang berasal dari BPR.
Bank umum seperti BCA, Mandiri, dan bank digital lainnya menawarkan bunga rata-rata 2–3% per tahun dan dikenakan pajak 20% untuk nominal di atas Rp7,5 juta.
Di satu sisi, bank digital pernah menarik perhatian karena menawarkan suku bunga tinggi hingga 7–8%, namun penting untuk memastikan apakah bunga tersebut dijamin oleh LPS.
Sementara itu, deposito di BPR memberikan imbal hasil yang lebih besar dan tetap dijamin oleh LPS, asalkan tidak melebihi batas dan ketentuan yang berlaku.
BACA JUGA:Lebih Baik Dari Beat, 10 Fakta Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid
BACA JUGA:Pentingnya Lampu Mobil Suzuki Carry CL 202
Sementara itu, deposito BPR memberikan bunga yang lebih tinggi dan masih dijamin oleh LPS selama tidak melanggar batas dan ketentuan yang ditetapkan.
Sebagai contoh, platform seperti Komunal memungkinkan nasabah mengakses lebih dari 200 BPR dengan bunga kompetitif serta pengawasan dari OJK.
Untuk bisa hidup dari bunga deposito, langkah pertama adalah menghitung kebutuhan biaya hidup bulanan.
Misalnya, untuk level kebutuhan dasar sebesar Rp5 juta per bulan, seseorang harus mempersiapkan modal sekitar Rp2,7 miliar di deposito dengan asumsi bunga 6,75% per tahun dan sudah dipotong pajak.
Deposito merupakan produk perbankan yang sering dipilih karena dianggap aman dan stabil.--ai@chatgpt
Modal tersebut dapat menghasilkan bunga tahunan sekitar Rp145 juta, yang jika dibagi bulanan setara Rp12 juta—lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
BACA JUGA:Harga 3 Jutaan Rupiah, Tecno Camon Bikin Kaget!
BACA JUGA:Wmoto Velora 150: Skutik Retro Modern Murah Meriah, Tapi Kaya Fitur
Langkah kedua adalah menentukan strategi mengumpulkan modal tersebut. Misalnya, mulai berinvestasi secara rutin sebesar Rp2,5 juta per bulan sejak usia 25 tahun, dengan target pensiun di usia 40 tahun.
Jika penghasilan belum cukup, pilihan lain adalah menunda usia pensiun, menambah jumlah investasi bulanan, atau mencari alternatif investasi lain dengan return lebih tinggi.